Lazim yang kita dengar selama ini bahwa kecepatan kapal dukur dalam “knots” (nautical miles per hour). Mengingat netizen lebih banyak ‘hidup’ di darat, terbesit pertanyaan yang sangat mendasar, mengapa kecepatan kapal tidak diukur dalam “km per jam”?
Baca juga: Mayla FortyFour – Kapal Cepat Bertenaga Listrik yang Bisa Ngebut 130 Km Per Jam
Rupanya penggunaan knots berasal dari sejarah maritim yang panjang, dan telah diadaptasi secara luas di dunia kelautan. Nah, berikut beberapa alasan mengapa kecepatan kapal diukur dalam knots.
1. Historis
Pengukuran kecepatan dalam knots telah digunakan dalam navigasi maritim sejak abad ke-17. Pada saat itu, pelaut menggunakan instrumen seperti tali berbobot yang memiliki simpul (knots) pada jarak tertentu untuk mengukur kecepatan kapal. Ini adalah salah satu metode paling awal untuk mengukur kecepatan kapal.
2. Hubungan dengan Nautical Mile
Satu knot setara dengan satu nautical mile per jam. Nautical mile adalah satuan jarak yang digunakan dalam navigasi maritim dan setara dengan satu menit busur (satu derajat lingkar bumi dibagi 60). Ini membuat perhitungan navigasi seperti perhitungan jarak dan waktu lebih mudah karena satuan waktu dan jarak berada dalam kisaran yang sama.
3. Standar Internasional
Penggunaan knots sebagai satuan kecepatan kapal adalah standar internasional dalam navigasi maritim dan penerbangan. Ini membuat komunikasi dan pertukaran informasi lebih konsisten di seluruh dunia.
4. Praktis
Pengukuran kecepatan dalam knots juga praktis karena memberikan hasil yang mudah dibaca pada alat pengukur kecepatan kapal yang disebut “knotmeter” atau “log.”
Selain itu, perubahan dalam kecepatan kapal yang diukur dalam knots memberikan informasi yang lebih relevan untuk perencanaan dan navigasi kapal.