Bonus Hari Raya (BHR) yang belum lama ini ramai diperbincangkan para pengemudi ojek dan kurir online akhirnya terwujud. Pembagian BHR ini membuat banyak pengemudi ojek online senang dan ada juga yang memberikan reaksinya biasa saja.
seperti Ridwan (35), seorang pengemudi ojek online, yang tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Tahun ini, ia mendapat kejutan manis dari perusahaan aplikasi transportasi tempatnya bernaung—bonus Tunjangan Hari Raya (THR).
“Alhamdulillah, bonus ini sangat membantu, apalagi menjelang Lebaran. Bisa buat beli baju anak, keperluan dapur, dan sedikit tabungan untuk mudik,” ujarnya sambil meneguk segelas teh di warung pinggir jalan.
Menjadi pengemudi ojek online bukan perkara mudah. Ridwan harus berangkat pagi sebelum matahari terbit dan kembali ke rumah saat malam menjelang. Jalanan yang padat, cuaca yang tak menentu, serta persaingan antar-pengemudi menjadi tantangan sehari-hari.
Namun, semua lelahnya terasa terbayar ketika pemberitahuan bonus THR muncul di aplikasi pengemudi miliknya. Selain kebutuhan pribadi, banyak pengemudi ojek online juga memanfaatkan bonus THR untuk berbagi dengan sesama.
“Setiap tahun saya sisihkan sedikit untuk tetangga atau saudara yang kurang mampu. Rezeki itu harus dibagi biar berkah,” ujar Ridwan.
Namun, tidak semua pengemudi tidak terlalu memikirkan BHR. Sebab menurut mereka, pengemudi hanya mitra bukan pekerja tetap dan lenih menikmati mendapat insentif dari setiap kali ada event untuk para pengemudi.
Adiya (24) mengaku biasa saja menerima BHR ini. Dia justru mengatakan, bahwa pengemudi ojek online cukup mendapatkn insentif dari hasil mereka mencari pelanggan ataupun mengantar barang serta makanan pesanan.
“Kalau saya lebih memilih insentif, dapat sih kemarin Rp50 ribu. Ini karena perhitungannya ada. Yang paling besar itu sekitar Rp900 ribu. Nah saya ada di kelompok yang Rp50 ribu,” ungkap Adit.
Dia mengatakan, bagi pengemudi yang dapat BHR Rp900 ribu ini hasilnya ditotal dari tahun lalu. Di mana mereka menyelesaikan perjalanan 25 hari penuh dalam sebulan dan tingkat penyelesainnya 90 persen.
“Jadi ini dibagi beberapa kelompok. Nggak semua dapat Rp900 ribu, ada yang di bawahnya, ada juga yang seperti saya Rp50 ribu. Ya kalua ini sih saya bersyukur lumayan beli jajan lah,” ungkap Adit lagi.
Pendapatan Ojek Online Melonjak Saat Libur Lebaran, Ini Skema Tarif dan Bonusnya