Boeing Chief Aerospace Safety Officer, Mike Delaney, optimis seri 737 MAX 10 bisa terhindar dari aturan sertifikasi baru Administrasi Penerbangan Federal (FAA) yang super ketat. Caranya, dengan mengebut pengerjaan dan mensertifikasi pesawat sebelum tahun baru 2023.
Baca juga: Takut Aturan Sertifikasi Baru Super Ketat, Boeing Lobi Kongres Minta Waktu Sertifikasi 737 MAX 10
Di samping merepotkan, ia menungkap bahwa tak ada data yang menyebutkan beralih ke sistem lain, dalam hal ini sistem peringatan kokpit terbaru (new cockpit alert system) lebih aman.
“Saya pribadi tidak percaya bahwa ada nilai dalam mengubah 737. Tidak ada data yang mengatakan beralih ke sistem lain lebih aman,” kata Mike kepada wartawan di pabrik Boeing Seattle, AS, seperti dikutip Reuters.
Demi mengejar target sertifikasi 737 MAX 10 sebelum tahun baru, Mike Delaney menyebut pihaknya sudah melakukan beberapa perubahan besar, mulai dari menunjuk satu orang eksekutif yang khusus mengurus permasalahan terkait sertifikasi, sampai menambah enam BOD baru dengan keahlian di bidang teknik, safety and supplier management, dan merestrukturisasi jajaran teknik.
Meski begitu, 737 MAX 10, yang bersaing ketat dengan Airbus A321neo, mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, salah satunya analis Agency Partners, Nick Cunningham.
Menurutnya, Boeing 737 MAX, termasuk 737 MAX 10 tidak dilengkapi dengan fitur Engine Indicating and Crew Alerting System (EICAS), yang sudah diatur oleh FAA. Karenanya, aneh bila pesawat modern tidak dilengkapi dengan sistem peringatan awak modern (modern crew alerting system) yang notabene tersedia di pesawat lain sejenis.
“Sungguh menakjubkan bahwa salah satu pesawat komersial terpadat di dunia, yang mungkin beroperasi hingga tahun 2060-an, dapat disertifikasi tanpa sistem peringatan awak modern,” ujarnya.
Sejak awal tahun, Boeing memang berupaya mensertifikasi pesawat 737 MAX 10 di bawah aturan sertifikasi lama atau menghindari aturan sertifikasi baru terkait desain peringatan awak kokpit, yang memperingatkan pilot tentang beberapa malfungsi sistem saat terbang.
Sederet peraturan sertifikasi baru pada pesawat, di bawah Undang-Undang Reformasi Keselamatan dan Sertifikasi Pesawat, telah disahkan Kongres Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 lalu. Namun, UU yang memperbarui proses pengawasan FAA terhadap pesawat tersebutbaru akan berlaku mulai 1 Januari 2023.
Baca juga: Bagaimana Cara Boeing Uji Pesawat Baru Sebelum Disertifikasi?
Sebelum UU tersebut berlaku pun, FAA memang sudah memperketat proses sertifikasi, termasuk ke pesawat Boeing MAX 7, MAX 10, dan 777X, serta sertifikasi pesawat baru 787 Dreamliners. Namun, ini masih belum se-ketat UU baru mulai awal tahun depan itu.
Khawatir target sertifikasi 737 MAX 10 sebelum tahun baru molor dan di saat yang bersamaan aturan sertifikasi baru resmi berlaku, Boeing pun mulai melobi-lobi konges agar diberi keringanan. Sejauh ini belum ada kejalasan lebih lanjut bagaimana hasil lobi-lobi tersebut.