Boeing 737 bisa dibilang jadi salah satu pesawat narrowbody paling fenomenal di dunia. Betapa tidak, sejak pertama kali meluncur pada 1967, selama 55 tahun pesawat berhasil menjadi raja narrowbody sampai akhirnya berhasil digusur oleh keluarga Airbus A320 pada 2018 lalu akibat insiden berkepanjangan yang menimpa Boeing 737 MAX 8.
Baca juga: Boeing 737 Generasi Pertama vs Seri Klasik, Apa Perbedaannya?
Akan tetapi, dibalik reputasi besar Boeing 737, rupanya terdapat salah satu varian yang disebut jarang diketahui publik. Varian tersebut adalah Boeing C-40.
Dikutip dari military.com, Boeing C-40 sendiri adalah versi militer dari Boeing 737-700C (Convertible). Pesawat ini umumnya digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Udara Amerika Serikat; termasuk Korps Marinir Amerika Serikat yang masih dalam proses produksi.
Boeing C-40 mempunyai tiga varian berbeda, mulai dari C-40A “Clipper”, C-40B, dan C-40C. Embrio masing-masing varian tersebut juga berbeda-beda dan didapuk sebagai pengganti para pendahulunya.
C-40 Clipper adalah versi militer dari pesawat komersial Boeing 737-300. Pesawat ini pertama kali beroperasi pada tahun 2003 dengan berbagai fitur unggulan, seperti rest area kru, kompartemen pengunjung yang istimewa dengan tempat tidur, dua dapur kecil, dan tempat duduk kelas bisnis dengan meja kerja. Fitur-fitur tersebut sangat memanjakan berbagai pejabat penting negara, seperti menteri, anggota DPR, hingga pejabat militer.
Berbeda dengan C-40A Clipper, C-40B versi militer yang lahir dari pengembangan Boeing 737-700 business jet ini diplot sebagai pengganti C-137 yang dianggap sudah senja. Seperti C-40A Clipper, C-40B juga dibuat untuk menjadi kantor terbang bagi para pejabat AS. Namun, fitur yang ditonjolkan berbeda dengan Clipper.
C-40B lebih menonjolkan kemampuan komunikasi sebagai fitur utama pesawat. C-40B menyediakan kemampuan transmisi dan penerimaan data/video broadband serta komunikasi suara dan data yang jernih dan aman. Fitur tersebut tentu sangat menunjang mobilitas para pejabat untuk mengurus pekerjaan dan bisnis di mana saja di seluruh dunia menggunakan Internet on-board dan koneksi jaringan area lokal, telepon, satelit, monitor televisi, serta mesin faksimili dan fotokopi. C-40B juga memiliki sistem data penumpang berbasis komputer.
C-40 Clipper dan C-40B boleh saja dilengkapi dengan fitur berkelas, namun, keduanya tak mempunyai kemampuan untuk mengubah konfigurasi semudah C-40C. Versi militer yang ditugaskan untuk mengisi pos peninggalan C-22 yang sudah uzur ini mampu mengubah konfigurasinya untuk menampung dari 42 menjadi 111 penumpang.
Baca juga: Ada “Alis” di Kokpit Boeing 737? Ini Penjelasannya
Meski demikian, sekalipun berbeda dari segi interior, namun, urusan dapur pacu ketiganya memiliki kesamaan. Dikutip dari laman resmi Boeing, C-40A/B/C menggunakan mesin CFM56-7 dengan range mencapai 5.926 km. Mesin tersebut juga mampu membawa pesawat melesat 0.78-0.82 Mach dengan Extended Operations (ETOPS) mencapai 180 menit.
Menariknya, mesin tersebut juga merupakan mesin yang sama dari Boeing 737-300 dan Boeing 737-700 versi penumpang yang jadi embrio ketiganya, selain tampilan eksterior yang juga nyaris tak ada bedanya dengan versi penumpang. Bila tanpa livery, mungkin versi penumpang dan militer bakal sulit dibedakan.