Sejak rangkaian insiden maut yang menyangkut pesawat narrow body Boeing 737 Max, maka baru kali ini pertama maskapai asal Cina mulai menerbangkan kembali pesawat tersebut. Bukan sekedar uji coba terbang, China Southern Airlines sejak Jumat minggu lalu disebut telah memulai penerbangan perdana dengan melayani penumpang sejak Maret 2019, yakni saat dimulainya grounded massal 737 Max.
Baca juga: Cina Akhirnya ‘Tunduk’ ke AS, Boeing 737 MAX Diizinkan Terbang Kembali
Dikutip dari brecorder.com (13/1/2023), penerbangan Boeing 737 Max pertama di Cina daratan dimulai dengan melayani rute domestik, yaitu dari Guangzhou ke Zhengzhou berangkat pukul 12:45 siang. (0445 GMT), dan menjadi tonggak penting dalam upaya Boeing guna membangun kembali bisnisnya di pasar penerbangan terbesar kedua di dunia.
737 Max menjadi seri Boeing terlaris di dunia, namun dilarang terbang pada Maret 2019 setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia. Setelah serangkaian perbaikan, Boeing 737 Max kembali beroperasi di seluruh dunia mulai akhir 2020, kecuali di Cina dan Rusia. Setelah modifikasi pesawat dan pelatihan pilot. Rusia masih belum menerbangkan 737 MAX di dalam negeri.
China Southern mulai menerbangkan 737 Max di Cina pada Oktober 2022, sebagai tanda negara yang melonggarkan kebijakannya meskipun ada ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat. China Southern telah menjadwalkan kembalinya layanan komersial untuk 737 MAX pada Oktober 2022, tetapi tidak menggunakannya pada penerbangan berjadwal.
Menurut data Cirium pada 2019, maskapai di Cina memiliki sekitar 97 unit Boeing 737 Max sebelum dilarang terbang. China Southern adalah pelanggan di Cina terbesar untuk model pesawat tersebut, dengan 50 pesanan, 34 unit di antaranya telah dikirimkan.
Boeing pada bulan Oktober mengatakan pihaknya memiliki 138 pesawat lagi yang diproduksi untuk maskapai Cina yang berada di Amerika Serikat menunggu untuk dikirim.
Baca juga: Susul AS dan Cina, Malaysia Izinkan Boeing 737 MAX Kembali Terbang
Analis penerbangan, Citi Jason Gursky mengatakan kembalinya 737 Max adalah langkah pertama bagi Boeing dalam menormalkan operasinya di Cina, dan dapat membuka pintu untuk pengiriman pesawat baru.