Memutuskan untuk bepergian dengan menggunakan sarana transportasi umum, berarti Anda harus sudah siap pula dengan setiap kejadian unik yang mungkin ditimbulkan oleh penumpang lain yang berada dalam layanan yang sama – karena sampai detik ini, sudah banyak sekali contoh kasus perilaku penumpang yang akhirnya merugikan penumpang lainnya, tidak terkecuali di moda udara.
Baca Juga: Qantas Airways – The “Flying Kangaroo” Rajai Maskapai Teraman di Dunia
Benar saja, baru-baru ini dunia aviasi global dikejutkan dengan maskapai Qantas yang dijadwalkan melakukan penerbangan langsung dari Perth menuju London pada Sabtu (8/9/2018), terpaksa Return to Base karena tingkah salah satu penumpangnya. Dikutip KabarPenumpang.com dari laman news.com.au (9/9/2018), drama ini bermula ketika salah satu penumpang Qantas yang pergi menuju toilet ketika pesawat baru mengudara sekitar dua jam lamanya.
Menurut penuturan salah satu penumpang, Clare Hudson, penumpang pria ini menggunakan toilet cukup lama. “Dia mengurung diri di toilet sekira satu jam,” ujar Clare. Tanpa menaruh curiga, Clare pun tidak terlalu memperdulikan durasi penggunaan toilet si pria ini.
Ternyata, apa yang dihiraukan Clare tadi berbading terbalik dengan kenyataan yang terjadi. “Namun ketika ia keluar dari toilet, yang pertama kali saya dengar adalah beberapa teriakan. Saya berada tiga atau empat baris di depan toilet,” tandas Clare.
Clare yang kala itu tengah mengudara bersama suami dan anaknya ini mengatakan bahwa tingkah laku si penumpang pria ini semakin menjadi-jadi. “ia mulai melontarkan sumpah serapah kepada sejumlah penumpang – beberapa di antaranya tepat di depan muka,” lanjut Clare.
Tak pelak, kejadian ini pun menyulut emosi para penumpang yang diteriaki oleh si penumpang yang membuat onar ini. “Sempat hampir terjadi perkelahian, namun awak kabin dan beberapa penumpang dengan sigap segera melerai dan mengembalikan si penumpang ini ke tempat duduk semula,” lanjutnya.
Para penumpang lainnya – termasuk Clare, mulai merasa ketakutan dengan gelagat si penumpang yang namanya dirahasiakan ini. Namun alih-alih tertular emosi si penumpang yang menggila ini, para awak kabin menunjukkan profesionalismenya. “Mereka (awak kabin) sangatlah mengesankan. Mereka mampu mengontrol situasi dan menenangkan sebagian penumpang yang ketakutan,”
Pun dengan sang kapten penerbangan yang juga tampak sudah telaten menghadapi kondisi seperti ini. “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Mengingat kondisi penumpang yang tampaknya tidak bisa menenangkan dirinya, kami memutuskan untuk berputar balik menuju Perth,” ujar sang kapten melalui pengeras suara.
Sesampainya di Perth, pria berusia 32 tahun yang sudah mengacaukan jadwal penerbangan ini lantas digelandang menuju pos keamanan guna ditindaklanjuti. Karena sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan, sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Qantas lalu mengakomodasi para penumpang dengan layanan menginap cuma-cuma.
Baca Juga: Tanggalkan Pakaian Sebelum Mengudara, Pria Ini Tunda Keberangkatan Pesawat
“Kendati jadwal saya sudah berantakan, namun saya tetap memuji Qantas yang sudah mengedepankan kenyamanan dan keselamatan para penumpangnya. Saya tahu, untuk mengambil keputusan return to base tidaklah mudah, namun profesionalisme Qantaslah yang akhirnya menjadi jawaban.” ujar salah satu penumpang, Christine Kohli.
Tidak hanya penumpang saja yang memuji Qantas, pun sebaliknya. “Penumpang dapat dengan bijak menerima keputusan yang diambil oleh kru kami. Kami sangat mengapresiasi itu,” ujar salah satu pihak Qantas dalam sebuah pernyataan.