Stasiun Bang Sue Grand Central Bangkok akan menjadi lebih dari sekedar pusat transportasi di ibu kota Thailand. Sebab stasiun kereta api baru yang akan mulai beroperasi secara penuh pada November mendatang, nantinya juga akan mengatasi permasalahan lalu lintas di salah satu kota paling padat di dunia itu.
Baca juga: Mulai Beroperasi 2021, Bang Sue Bakal Menjadi Stasiun Kereta Terbesar di Asia Tenggara
KabarPenumpang.com melansir bloomberg.com (18/6/2021), stasiun yang memiliki empat lantai dengan tampilan kaca reflektif tersebut memiliki luas 298.200 meter persegi dan lebih luas dari 40 lapangan sepak bola.
“Kami ingin menjadikan sistem kereta api sebagai moda transportasi utama di Thailand, menghubungkan negara ini dengan tetangga regional. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya logistik dan mengurangi ketergantungan kita pada kendaraan pribadi, yang akan memperbaiki masalah kemacetan jalan kita secara berkelanjutan,” kata Menteri Transportasi Saksayam Chidchob.
Terlihat dari jalan bebas hambatan di mana mobil bolak-balik ke dan dari pusat kota Bangkok, kompleks ini disebut-sebut sebagai pusat transportasi terbesar di Asia Tenggara, dan biaya pembangunannya mencapai 93,95 miliar baht ($3 miliar). Atap Stasiun Bang Sue melengkun dan memiliki jam yang menonjol di fasadnya sehingga sedikit mirip dengan Stasiun Bangkok yang struktur bergaya neo-Renaissance yang dibangun pada tahun 1916 yang akan diganti oleh Bang Sue.
Stasiun ini akan menampung jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama di Thailand serta kereta listrik konvensional, jarak jauh, dan dalam kota. Ini juga akan terhubung dengan bus, ferry sungai, bandara dan jalur kereta api ke pusat industri yang direncanakan di pesisir timur negara yang berfokus pada sektor-sektor termasuk manufaktur kendaraan listrik, teknologi 5G, robotika dan pariwisata medis.
Pemerintah berharap saat pelancong asing kembali, sistem kereta api akan membantu mereka mengakses lebih banyak negara, termasuk daerah yang jarang dikunjungi yang membutuhkan dorongan ekonomi. Tetapi keberhasilan rencana transportasi umum kota tidak hanya pada stasiun, menurut Pongpisit Huyakorn, Direktur Desain dan Pengembangan Perkotaan di Universitas Thammasat dan anggota komite Asosiasi Perancang Perkotaan Thailand.
Dia mencatat pentingnya koneksi first-mile dan last-mile yang nyaman yaitu, cara bagi para komuter untuk melakukan perjalanan antara depot angkutan umum dan tujuan akhir mereka (rumah, kantor, atau di mana pun). Bangkok sebagian besar tidak memiliki koneksi ini, membuat para pelancong bergulat dengan bus, kapal, dan ojek.
Pongpisit mengatakan, tarif pun sangat penting, sebab Skytrain di Bangkok terlalu mahal untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini membuat Menteri Perhubungan menjanjikan tarif tiket yang terjangkau ketika Stasiun Bang Sue mulai beroperasi. Pemerintah juga berharap dapat memicu pembangunan di sekitar stasiun, yang terletak di tepi Chatuchak, kawasan perumahan yang berkembang pesat bagi penduduk kota kelas menengah dan menengah atas.
“Bang Sue Grand Central Station akan memperkuat posisi area Chatuchak sebagai pusat komersial dan transportasi Bangkok seiring dengan berkembangnya proyek pengembangan berorientasi transit di sekitar stasiun. Ini telah menjadi titik fokus investor domestik dan asing dalam beberapa tahun terakhir,” kata Aliwassa Pathnadabutr, direktur pelaksana untuk perusahaan penasihat real estat CBRE Group Inc. di Thailand .
Hingga stasiun dibuka untuk layanan, Bang Sue akan beroperasi sebagai pusat vaksinasi Covid-19. Setelah itu, stasiun akan menjadi jantung dari tantangan kesehatan lainnya yakni kualitas udara yang buruk.
Baca juga: Hua Hin, Stasiun Tertua di Thailand dan Punya Bangunan Unik
“Pemerintah merasa sangat penting untuk mengembangkan sistem transportasi nasional untuk menurunkan masalah debu PM2.5, meningkatkan daya saing ekonomi Thailand dan meningkatkan standar hidup orang Thailand,” kata Saksayam.