Kereta cepat SCMaglev atau Superconducting Magnetic Levitation sudah mulai diuji coba oleh Jepang dan rencananya akan mulai beroperasi penuh pada tahun 2027. JR Central yang akan mengoperasikan kereta Maglev ini berencana akan mulai meluncurkannya di jalur Tokyo- Nagoya, kemudian jalur kedua akan diperpanjang dari Nagoya ke Osaka sepuluh tahun kemudian, yakni di tahun 2037.
Baca juga: Di 2027, Jepang Hadirkan Kereta Cepat Maglev Tokyo-Nagoya
Dalam tahap uji coba perdana SCMaglev memulai simulasinya di Taman Kereta Api di Nagoya. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman hurriyetdailynews.com (25/1/2020), kereta ini memiliki konsep yang mirip dengan pesawat terbang, dimana pertama berjalan kereta akan bergerak dengan roda. Kemudian setelah mencapai kecepatan tertentu, roda kereta akan masuk ke bagian dalam kereta.
Tak hanya itu, Maglev hanya memiliki sedikit getaran, dan ketika melaju penumpang bisa saja tak sadar kereta sudah melintas. Apalagi ketika sudah melaju dalam kecepatan tinggi, maka getaran pun akan semakin berkurang. SCMaglev sendiri dalam uji cobanya mampu melaju dengan kecepatan 603 km per jam. Namun nantinya jika mulai beroperasi secara komersial, kecepatan maksimumnya dibatasi 500 km per jam.
Alasan pembatasan kecepatan ialah JR Central lebih memprioritaskan keselamatan dibandingkan kecepatan. Pengerjaan penelitian dan pengembangan proyek SCMaglev telah dimulai tahun 2014 lalu. Kereta ini mulai dikembangkan karena Jepang memandangnya sebagai teknologi kereta api di masa depan.
Menggunakan propulsi elektromagnetik, kereta ini melaju sekitar sepuluh sentimeter di udara. Di jalur Maglev, gulungan magnet terletak di samping rel. Ini akan mendorong magnet untuk terintegrasi dengan kereta yang tengah melaju di udara. Di Maglev, kecepatan yang meningkat akan memudahkan dalam menghilangkan gaya gesekan. Sistem levitasi magnetik menjaga kereta tetap seimbang dan mencegahnya tergelincir.
“Ada batas tertentu yang bisa mereka capai dengan menggunakan roda dan kereta api karena ada hambatan gesekan. Tetapi menurut sistem baru, mereka mengangkat kereta itu sendiri menggunakan kekuatan magnet. Memanfaatkan kekuatan magnet untuk mengangkatnya dan menggunakan kekuatan yang sama untuk menarik kereta ke depan. Dengan cara ini mereka dapat mengurangi daya tahan sehingga mereka dapat membiarkan kereta bergerak dengan sangat cepat,” ujar seorang pejabat Jepang.
Baca juga: Gara-gara Jalur 9 Km di Shizuoka, Pembangunan Jalur Maglev Terancam Menggantung
Kepala Kantor Kerjasama Internasional, Kebijakan Internasional dan Divisi Proyek Biro Kereta Api Shikama Koji mengatakan, kereta Maglev telah selesai. Saat ini tengah dalam pengadaan untuk pengerjaan konstruksi rel.