Friday, October 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanBerkurang Lagi, Kereta LRT Jabodebek yang Beroperasi Tinggal 8 Trainset

Berkurang Lagi, Kereta LRT Jabodebek yang Beroperasi Tinggal 8 Trainset

Kondisi roda kereta LRT Jabodebek yang cepat aus membuatnya harus masuk bengkel untuk melakukan perawatan bubut roda. Saat ini, LRT Jabodebek hanya mengoperasi delapan trainset, berkurang satu trainset (TS) dari pekan sebelumnya.

Baca juga: Duaarrr! LRT Jabodebek Cuma Punya 1 Mesin Bubut Roda, yang Mau Dibubut 18 Rangkaian Kereta

Kondisi sarana kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA) yang rodanya cepat aus tersebut mulai terbongkar saat terjadi gangguan operasional pada 18 Oktober. Ketika itu, warganet mengeluhkan kereta berjalan lambat, telat datang, dan sebagainya.

Gayung bersambut, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo, pada siang jelang sore hari, mengabarkan bahwa 15 kereta sedang memasuki masa perawatan untuk memastikan perjalanan LRT Jabodebek aman dan nyaman.

Pada masa perawatan ini mengharuskan sejumlah sarana kereta tidak dapat dioperasikan, hingga perawatan selesai dilaksanakan. Imbasnya, sebanyak 28 perjalanan kereta dibatalkan.

Beberapa perawatan yang dilakukan antara lain, 13 TS harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek, sedangkan 2 TS sarana mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.

Sepekan berselang, jumlah kereta yang dibubut atau melakukan perawatan bertambah menjadi 20 trainset. Rinciannya, 18 perawatan bubut roda dan dua lainnya sinkronisasi sistem sarana dan persinyalan.

Baca juga: Cegah Roda Tak Cepat Aus, Kereta LRT Jabodebek “Lelet” di 5 Petak Ini

Saat ini, dari 31 yang dijanjikan INKA, baru 29 trainset atau rangkaian kereta yang dikirim ke LRT Jabodebek, dengan masing-masing rangkaian terdiri dari enam kereta. Dengan begitu, hanya menyisakan sembilan trainset yang dapat dioperasikan.

Pada Rabu (01/11/2023), Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, mengungkapkan bahwa saat ini jumlah sarana kereta yang beroperasi kembali berkurang menjadi hanya delapan trainset. Alasannya sama seperti sebelumnya, roda cepat aus (pengikisan) di ruang-ruas tertentu.

“Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut,” ungkapnya.

“Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 (delapan) rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini,” tambahnya, dalam keterangan pers.

Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan headway (waktu tunggu antar kereta) sebagai berikut.

Baca juga: Catat! di Luar Peak Hour Jam 10.00-15.00, Headway LRT Jabodebek per 1 Jam

● Peak Hour
○ Harjamukti/Jatimulya – Cawang (pp): 30 Menit
○ Cawang – Dukuh Atas (pp): 15 Menit

● Off-peak Hour
○ Harjamukti/Jatimulya – Cawang (pp): 60 Menit
○ Cawang – Dukuh Atas (pp): 30 Menit

Diharapkan akhir pekan November ini, operasional LRT Jabodebek sudah kembali normal dengan headway seperti semula dikisaran 15 menit.

 

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru