Setelah anjlok akibat pandemi Covid-19, Singapore Airlines (SIA) kembali bangkit. Dalam rilis terbarunya, maskapai terbaik ke-dua pada 2019 versi Skytrax itu justru mengeluarkan fitur companion app pertama di dunia, melengkapi berbagai kebijakan lainnya, sebagai bagian dari prosedur The New Normal untuk mengurangi potensi penyebaran virus Cina di dalam pesawat.
Baca juga: Sapa Pelanggan di Masa Pandemi, Singapore Airlines Hadirkan e-Library di Aplikasi Seluler
Dengan companion app pertama di dunia itu, nantinya pelanggan tak perlu lagi mengakses atau mengendalikan KrisWorld, sistem hiburan dalam penerbangan (IFE) SIA, dengan berbagai sentuhan dilayar IFE secara langsung, melainkan dapat dengan mudah mengaturnya melalui perangkat seluler pribadi. Jadi, mengurangi sentuhan di berbagai benda di pesawat selama penerbangan.
Berbagai terobosan SIA dilakukan guna mendukung proses recovery perusahaan dengan meningkatkan volume penerbangan menjadi sebesar 75 persen dari posisi terendah April dan Mei 2020. Peningkatan tersebut termasuk penambahan 10 rute menjadi total 24 rute, mencakup kota-kota besar di Asia, Eropa, dan Amerika, seperti Jakarta, Sydney,Tokyo, Seoul, Shanghai, Hong Kong, London, Amsterdan, Barcelona, dan Los Angeles.
“Inisiatif ini membantu memastikan bahwa di tengah wabah Covid-19, standar kesehatan dan keselamatan kami tetap menjadi bagian integral dari janji layanan kelas dunia SIA. Hal ini memungkinkan pelanggan kami untuk bepergian bersama kami dengan penuh keyakinan, mengetahui bahwa kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kem mereka sepanjang perjalanan mereka,” kata CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong, seperti dikutip dari situs resmi SIA.
“Kami juga bekerja pada berbagai solusi digital baru yang akan lebih meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mendukung inisiatif kesehatan dan keselamatan kami. Ini akan memungkinkan SIA untuk lebih memenuhi harapan yang berkembang dari pelanggan kami selama masa-masa ini,” tambahnya.
Meski demikian, maskapai mengaku tetap menjalankan prosedur disinfeksi ke berbagai benda atau titik rawan penyebaran corona, mulai dari jendela, meja baki, handset, layar hiburan dalam penerbangan, toilet, serta dapur. Headset, headrest covers, sarung bantal, seprei, dan selimut juga dicuci serta diganti setelah setiap penerbangan. Bahkan, toilet, sebagai salah satu tempat paling rawan penyebaran virus corona di pesawat juga rutin dicek dengan ultra-violet (UVC) setiap sebelum penerbangan.
Prosedur The New Normal, yang mulai menjadi istilah lumrah sebagai gambaran prosedur dan layanan baru di industri penerbangan sejak awal Mei kemarin, juga mengubah berbagai layanan SIA, baik selama di dalam pesawat maupun di kounge. Di lounge, SIA hanya menyediakan makanan a la carte, sebagai pengganti sajian prasmanan.
Sedangkan di pesawat, untuk penerbangan di Asia Tenggara dan layanan ke Cina Daratan, atas alasan keamanan, layanan makanan dan minuman masih belum tersedia. Sebagai gantinya, penumpang diberikan snack bags yang berisi beberapa sajian. Tak disebutkan dengan jelas apa saja isinya. Bagi penumpang di first class dan business class, layanan santapan di meja makan juga ditiadakan dan diganti dengan layanan single tray service atau makanan dan minuman orang per orang.
Baca juga: Bandara Anchorage Alaska Minta Singapore Airlines Terbang Non-Stop Gegara Suhu
Layanan digital dan lainnya juga menyesuaikan diri dengan prosedur The New Normal. Mulai 8 Juni, semua maskapai di SIA Group akan menyediakan care kit yang akan dibagikan ke setiap penumpang, berisi masker, tisu anti bakteri, dan hand sanitizer. E-library juga diperkenalkan sebagai pengganti koran dan majalah, dengan akses ke lebih dari 150 surat kabar internasional, majalah, dan bahan bacaan lainnya yang dapat diakses melalui aplikasi SIA di smartphone masing-masing. Tak hanya itu, awak kabin juga akan dilengkapi dengan masker dan kacamata.
Yang paling ditunggu-tunggu adalah layanan pesan makanan dan digital serta Print-n-Go solution, dimana penumpang dapat memesan makanan via aplikasi dan memungkinkan untuk mencetak boarding pass serta baggage tags di self-service kiosks di bandara, melalui Singapore Air Mobile App atau kode QR. Namun, penumpang harus menunggu waktu peluncuran layanan tersebut.