“Jangan lupa bintang limanya ya, Pak/Bu,”
Ini merupakan frasa yang sudah lumrah didengar ketika Anda baru saja menyelesaikan perjalanan dengan menggunakan jasa ojek online – baik mobil atau pun motor. Ya, ini merupakan penilaian yang diberikan penumpang atas jasa pelayanan yang sudah ia terima dari pengemudi. Dari rating ini, si pengemudi juga bisa mendapatkan bonus (jika hasil pelayanannya memuaskan), dan mendapatkan hukuman jika pelayanan yang diberikan buruk. Tapi tahukah Anda bahwa dari perkara rating ini, seorang pengemudi angkutan online terpaksa didenda hingga total US$5.000?
Baca Juga: Grab Targetkan 50 GrabKitchen Hingga Akhir 2019 di Seluruh Indonesia
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman tnp.sg (11/12), adalah Alvin Ng Liang Dong, seorang pengemudi angkutan berbasis online berusia 32 tahun didakwa telah melakukan penyalahgunaan properti secara tidak jujur dan melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya kepada orang lain.
Kisah ini bermula pada tanggal 9 September 2017, dimana salah satu penumpang Alvin tidak sengaja meninggalkan ponselnya di bangku belakang dan Alvin kala itu langsung mengambilnya hanya untuk memberikan rating tinggi kepada dirinya sendiri. Setelah menyelesaikan ‘penilaian ilegal’ tersebut, Alvin langsung membuang ponsel si penumpang ke salah satu pom bensin guna menghilangkan jejak. Sebagai informasi, Alvin bekerja untuk salah satu perusahaan penyedia jasa ride-hailing terkemuka, Grab.
Lalu ketika penumpang ini berusaha untuk melacak keberadaan ponselnya yang tertinggal tersebut, ia mendapati akun Grab-nya telah memberikan bintang lima kepada Alvin – padahal penumpang anonim ini merasa belum memberikan rating kepada Alvin. Berdasarkan temuannya ini, si penumpang mulai menaruh curiga kepada Alvin karena telah memalsukan ratingnya dan lalu melaporkannya ke pihak Grab dan kepolisian.
Singkat cerita, Alvin dicokok oleh petugas kepolisian dan kepadanya, Alvin mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apapun soal ponsel salah satu penumpangnya yang tertinggal di kendaraannya. Di sini, Alvin sudah melakukan satu kesalahan dan tidak berhenti sampai di situ. Track record Alvin juga tidak melulu mulus.
Pihak kepolisian sempat mendapati Alvin melontarkan kata-kata kasar dan bernada mengancam kepada seorang petugas pom bensin karena dirinya tidka bisa mendapatkan potongan harga sebesar 20 persen.
Akibat kompilasi kesalahannya ini, Alvin didakwa dengan hukuman denda senilai US$5.000 maksimal untuk semua pelanggaran yang sudah dilakukannya.
Adapun nilai moral yang bisa diambil dari kasus ini adalah Anda harus berlaku sopan dan jujur kepada siapapun – tidak terkecuali penumpang yang Anda bawa. Jika tidak, bukan tidak mungkin apabila nasib Anda akan berakhir seperti Alvin.