Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanBerapa Minimum Bahan Bakar yang Dibawa Pesawat dalam Sekali Terbang?

Berapa Minimum Bahan Bakar yang Dibawa Pesawat dalam Sekali Terbang?

Berapa banyak bahan bakar yang dibawa pesawat di setiap penerbangan sangat diatur ketat. Umumnya, setiap pesawat harus menulis dalam manual operasi seberapa banyak bahan bakar yang dibawa, data konsumsi bahan bakar berdasarkan usia pesawat, performa, dan lainnya sebagai program pemantauan konsumsi bahan bakar, bobot pesawat pasca dimuatnya bahan bakar, sampai prakiraan cuaca di rute yang dilalui.

Baca juga: Berapa Banyak Bahan Bakar yang Dibutuhkan Pesawat untuk Sekali Terbang?

Secara umum, pesawat komersial harus menghitung tujuh hal berupa taxi fuel, trip fuel, contingency fuel, alternate fuel, final reserve fuel, additional fuel, dan extra fuel, dalam menentukan seberapa banyak bahan bakar yang akan dibawa pesawat di setiap penerbangan. Ini pula yang akan menjadi acuan minumum bahan bakar yang dibawa pesawat dalam sekali terbang, seperti dikutip dari Simple Flying.

1. Taxi fuel

Taxi fuel atau bahan bakar taxi adalah jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menggerakkan pesawat dari apron ke runway, termasuk pengoperasian Auxiliary Power Unit (APU) sebagai sumber penghasil electrical power dan pneumatic serta starting engine.

2. Trip fuel

Sebagaimana namanya, trip fuel adalah konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan pesawat mulai dari lepas landas di bandara asal sampai mendarati di bandara tujuan. Jika dirinci, detail perhitungannya termasuk bahan bakar minimum untuk lepas landas, bahan bakar dari Top of Climb (TOC) ke Top of Descent (TOD), bahan bakar dari TOD ke initial approach fix, bahan bakar untuk shoot the approach dan bahan bakar untuk mendarat.

3. Contingency fuel

Contingency fuel atau bahan bakar darurat adalah perhitungan bahan bakar yang dimuat pesawat di setiap penerbangan berdasarkan kondisi darurat yang mungkin dihadapi, seperti cuaca buruk, re-route, dan lainnya.

Umumnya, bahan bakar darurat di setiap penerbangan mencapai 5 persen dari total bahan bakar yang dibutuhkan, tergantung aturan dari regulator masing-masing. Yang pasti tidak kurang dari 3 persen.

4. Alternate fuel

Alternate fuel atau bahan bakar alternatif merupakan kelanjutan dari bahan bakar darurat. Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang diperlukan untuk mengantarkan pesawat ke bandara lain andai pilot tak bisa mendaratkan pesawat di bandara tujuan awal. Kurang lebih detailnya sama dengan trip fuel, hanya tidak ada perhitungan bahan bakar untuk lepas landas.

5. Final reserve fuel

Final reserve fuel atau bahan bakar cadangan terakhir adalah bahan bakar yang sebetulnya tidak boleh dipakai. Andai ini terpakai, pilot harus mengumumkan Mayday ke ATC. Umumnya, perhitungan bahan bakar cadangan terakhir sebanyak 30 menit penerbangan untuk mesin jet. Untuk mesin piston bahan bakar yang harus dimuat setara penerbangan 45 menit.

6. Additional fuel

Additional fuel atau bahan bakar tambahan terdengar mirip-mirip dengan final reserve fuel. Namun ini berbeda. Additional fuel tidak selalu ada di setiap penerbangan, melainkan rute-rute tertentu saja, seperti rute ETOPS yang berpotensi terjadinya kegagalan mesin dan atau kehilangan tekanan.

7. Extra fuel

Extra fuel atau bahan bakar ekstra adalah bahan bakar yang perhitungannya menjadi wewenang pilot. Itu artinya, pilot berhak membawa bahan bakar lebih dari flight plan fuel dengan adanya extra fuel ini. Tentu saja ini tak dilakukan serta merta melainkan melalui berbagai pertimbangan.

Baca juga: Ini Nih Yang Perlu Diketahui Seputar Tangki Bahan Bakar Pesawat!

Setelah semua perhitungan bahan bakar keluar, itulah yang menjadi jawaban berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan pesawat di setiap penerbangan. Tentu, tujuh poin di atas didasari dengan poin sebelumnya, yaitu data konsumsi bahan bakar berdasarkan usia pesawat, performa, dan lainnya sebagai program pemantauan konsumsi bahan bakar, bobot pesawat pasca dimuatnya bahan bakar.

Boeing 747 diketahui menghabiskan sekitar empat liter per detik, atau 240 liter per menit, dan 14.400 liter per jam, maka, pada penerbangan 5 jam akan menjadi 14.400 + 5 persen atau 15.120 liter per jam. Ini kemudian ditambah dengan taxi fuel, trip fuel, contingency fuel, alternate fuel, final reserve fuel, additional fuel, dan extra fuel. Hasil akhirnya adalah bahan bakar yang dibututuhkan pesawat di setiap penerbangan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru