Tak jauh dari lokasi titik ditemukannya Flight Data Recorder (FDR) dan berada satu meter di bawah permukaan lumpur, bagian penting dari komponen Black Box, yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182, akhirnya ditemukan pada 30 Maret 2021, pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Black Box Pesawat Bisa Hancur! Ini Penyebabnya
Karena berada di bawah permukaan lumpur dan banyaknya puing-puing yang berserakan di dasar laut, menjadikan operasi pencarian CVR selama ini mengalami kesulitan, terlebih dengan pencarian secara visual. Baru kemudian, pihak KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menggunakan jasa kapal penyedot lumpur TSHD King Arthur 8 saat melakukan upaya pencarian CVR.
“Bersama dengan 15 penyelam, kami menggunakan kapal penghisap lumpur, Kapal TSHD, di-area 90×90 meter. Kapal TSHD ini punya kemampuan menyedot lumpur seperti vacuum cleaner,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam jumpa pers saat serah terima CVR di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021). Selanjutnya, bagian utama CVR yang ditemukan akan dibawa ke laboratorium KNKT dan diharapkan hasilnya dapat didengarkan dan dibuatkan transkrip percakapan dalam waktu 3-5 hari.
CVR berfungsi merekam data-data percakapan pilot di dalam kokpit, termasuk percakapan kru pesawat dengan ATC selama 30 menit sampai 2 jam (teknologi baru bisa mencapai 25 jam). Soerjanto Tjahjono sendiri mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan SJ-182 tanpa adanya informasi dari CVR. Adapun black box CVR, tepatnya casing CVR sudah ditemukan pada 15 Januari 2021. Tetapi, black box dalam kondisi hancur sehingga memori CVR-nya terlepas dari casing dan baru ditemukan 30 Maret 2021.
Secara umum, black box mampu menahan benturan dengan kecepatan hampir 500 km per jam. Black box menahan panasnya api sampai 1.100 derajat celcius selama 1 jam. Selama 30 hari, black box mampu mengirim sinyal ping yang dapat ditangkap sonar hingga kedalaman 6.000 meter lebih. Itu berarti, di atas batasan-batasan tersebut, black box sangat mungkin hancur atau tidak berfungsi maksimal.