Siapa sih yang belum pernah naik kereta? Nampaknya setiap orang pernah berkendara menggunakan moda berjuluk si ular besi ini ya – entah untuk jarak dekat maupun jarak jauh sekalipun. Terlebih dewasa ini perkeretaapian di Indonesia sudah mengalami peningkatan kualitas yang cukup pesat dibanding awal tahun 2000-an kemarin. Wajar jika moda ini semakin digandrungi oleh banyak kalangan.
Baca Juga: Lebar Bentang Rel Menjadi Ciri Khas Jalur KRL Jabodetabek
Nah, ngomong-ngomong soal kereta, pernahkah terbesit di benak Anda, “Apakah setiap lebar rel di semua jaringan perkeretaapian dunia memiliki jarak yang sama?”. Jawabannya sederhana, tidak. Beberapa negara memiliki bentang relnya masing-masing, walaupun ada satu ukuran yang sudah diresmikan sebagai ukuran internasional, yaitu 1.435 mm.
Mengingat ada beberapa ragam bentang rel di dunia, bisa dibilang ukuran 1.435 mm ini merupakan median dari keseluruhan variasi tersebut. Sebut saja Jepang yang menggunakan ukuran bentang rel 1.067 mm atau yang biasa disebut narrow gauge – karena ukurannya yang lebih sempit ketimbang standar internasional tadi. Atau jaringan perkeretaapian Spanyol dan Portugal yang menggunakan ukuran bentang rel 1.668 mm atau yang biasa disebut board gauge karena ukurannya yang lebih lebar dari standar internasional tersebut.
Sekitar 60 persen negara-negara di dunia menerapkan bentang rel 1.435 mm untuk sektor perkeretaapiannya – termasuk Eropa, Amerika Utara, China, Australia, Timur Tengah, dan juga Indonesia. Jika diakumulasi secara keseluruhan, maka instalasi bentang rel 1.435 mm di seluruh dunia panjangnya mencapai kurang lebih 720.000 km!
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman sankalpindia.net, ternyata penggunaan lebar rel 1.435 mm ini sudah turun temurun sejak jaman dulu kala. Sebelum ada kereta, orang-orang berkendara menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda – dan inilah yang menjadi cikal bakal dari penggunaan lebar rel 1.435 mm.
Mengapa harus 1.435mm? Karena gerbong kereta dibuat dengan menggunakan alat yang sama dengan pembuatan gerobak yang ditarik oleh kuda tadi. Selain kesamaan pada alat pembuatannya, kesamaan lain yang ditemukan adalah jarak yang ditempuh oleh keduanya pun sama. Jika bertanya mengapa panjang jalannya juga sama, mungkin kita harus mundur lebih jauh ke era Kekaisaran Romawi dimana ketika mereka membangun jalan pertama untuk kereta perang mereka yang ditarik oleh kuda, jarak antar roda yang mereka gunakan adalah 1.435 mm. Sungguh presisi!
Baca Juga: Ingin Menikmati Sensasi Kereta Cepat, Bentang Lebar Rel Harus Diganti
Jadi, kalau ada diantara Anda yang masih bertanya-tanya mengapa ukuran bentang rel itu 1.435 mm, maka jawabannya adalah sudah turunan dari awal pembuatannya, dan dari situ, para operator kereta di seluruh dunia pun menerapkan ukuran yang sama. Bagi negara-negara yang memiliki bentang rel berbeda dengan standar internasional, mungkin ada beberapa pertimbangan khusus, seperti biaya pembangunan rel, yang mengakibatkan berubahnya angka ukuran tersebut.