Lokasinya berada di bagian barat Pulau Jawa lintas Rangkasbitung – Merak, Stasiun Karangantu merupakan stasiun kecil yang disinggahi kereta api lokal di rute tersebut. Kalau kalian pernah naik kereta lokal Merak pasti melewati stasiun ini. Terlihat tidak terlalu besar dan hanya memiliki 2 jalur, Stasiun Karangantu sekilas tampak tidak terlalu mencolok dengan stasiun – stasiun lainnya yang berada di lintas tersebut. Hanya saja terlihat peron yang sudah ditinggikan dan terdapat stasiun yang merupakan cagar budaya kereta api.
Baca juga: Ngeri! Kereta Hantu Terekam CCTV ‘Melintas’ di Stasiun Baotou
Menurut sejarah, Stasiun Karangantu awalnya adalah sebuah halte yang dibangun oleh Staatssporwegen (SS), perusahaan kereta api negara. SS membuka Stasiun Karangantu bersamaan peresmian lintas Serang-Cilegon-Anyerkidul pada tanggal 20 Desember 1900. Selain Stasiun Karangantu, SS membangun beberapa tempat pemberhentian yakni Kedungcinde, Banten, Tonjong, Serdang, Cilegon, Krenceng. Cigading, Anyerlor, dan Anyerkidul. Pembangunan lintas Serang-Anyerkidul merupakan bagian dari pembangunan jaringan kereta api Jakarta-Anyer dengan cabang Duri-Tangerang berdasarkan Staatblad No. 180 tanggal 15 Juli 1896.
Nah, apakah nama Karangantu ada kaitannya dengan hantu? Penjelasannya begini, Nama Karangaantu merujuk sebuah nama daerah. Menurut mitos yang beredar di masyarakat setempat, nama Karangantu merujuk pada seorang Belanda yang membawa guci berisi hantu. Sampai pada suatu ketika, guci tesebut pecah dan hantu yang berada di dalamnya keluar. Sejak saat itulah wilayah tersebut diberi nama Karangantu.
Lokasi Stasiun Karangantu juga berada di daerah pesisir Pantai Utara Jawa. Di sepanjang barat stasiun terdapat pemukiman warga. Tidak jauh dari stasiun terdapat sebuah banteng yang bernama Benteng Diamant, secara harfiah diamant memiliki arti “intan”. Di sisi utara stasiun, terdapat Pelabuhan Karangantu, sebuah pelabuhan untuk perdagangan umum yang berasosiasi dengan Pasar Karangantu.
Baca juga: Stasiun Merak, Pilihan Integrasi Lintas Moda Penumpang Kapal Ferry
Seperti diketahui Stasiun Karangantu melayani naik-turun penumpang. Pada tahun 1926 terdapat lima kali perjalanan kereta dari Serang ke Cilegon yang melewati Stasiun Karangantu. Dari kelima perjalanan tersebut hanya terdapat empat kereta yang berhenti di Stasiun Karangantu. Waktu tempuh yang diperlukan dari Stasiun Serang ke Stasiun Cilegon memakan waktu sekitar setengah jam. Rangkaian kereta api yang melintas menggunakan kereta kelas campuran, yakni kereta kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. (PRAS – Cinta Kereta Api)