Monday, April 7, 2025
HomeAnalisa AngkutanBedah Jendela Pesawat, Inilah Bagian-bagian Beserta Fungsinya

Bedah Jendela Pesawat, Inilah Bagian-bagian Beserta Fungsinya

Seberapa tebal kaca pesawat? Mungkin sebagian kalangan pernah bertanya-tanya soal itu. Bila disandingkan dengan data, pertanyaan tersebut tentu ada benarnya. Selain itu, sebagian dari kita mungkin terlalu berfokus pada beberapa hal di jendela pesawat, salah satunya lubang kecil di jendela (vent hole). Padahal, apabila ditelisik lebih lanjut, sebetulnya, ketebalan kaca serta lubang kecil di jendela pesawat bukanlah satu-satunya faktor penentu tingkat keamanan dan kenyamanan pesawat.

Baca juga: Pernah Dengar Seberapa Tebal Kaca Pesawat? Simak Di Sini Jika Belum

Disarikan dari thepointsguy.com dan Instagram fahad_4381, selain kedua hal itu (ketebalan kaca dan lubang kecil di jendela pesawat), masih ada begitu banyak item pendukung kinerja jendela pesawat dalam menjaga stabilitas tekanan udara antara di dalam dan di luar kabin, mulai dari insulation, eye bolt, retainer ring, window frame, hingga outer pane, seal & inner pane window panel assembly.

Ke semua item tersebut kemudian dilengkapi dengan lapisan luar berupa side wall panel, side wall panel include window contour, insulation blanket behind panel, lower side wall panel, serta decompression panel di bagian bawah jendela.

Nama dan fungsi jendela pesawat serta sekelilingnya. Foto: Instagram @fahad_4381

Di lapisan dalam di sekitar jendela pesawat, insulation memiliki peranan penting terkait kenyamanan penumpang di dalam kabin. Insulation System atau sistem isolasi termal, seperti gambar di atas, membantu menjaga lingkungan interior yang nyaman saat pesawat dalam penerbangan, dan juga secara sempurna mengurangi tingkat kebisingan, dan memiliki sifat anti-getaran.

Tak lupa, keberadaan a retainer ring, eye-bolts, and nuts juga cukup penting untuk menahan tekanan dari luar jendela. Fungsi tersebut kemudian menjadi satu kesatuan bersama lubang kecil di jendela (vent hole). Kadang kala, vent hole juga dikenal dengan sebutan breather hole atau bleed hole. Gunanya untuk menyeimbangkan tekanan yang terjadi dari dalam dan luar bodi pesawat.

Umumnya di setiap pesawat menggunakan jendela berbahan akrilik tiga lapis. Keberadaan lubang di lapisan tengah tersebut memberikan akses tekanan udara yang diterima lapisan luar dan dalam bodi pesawat agar seimbang.

Saat pesawat berada di udara, tekanan udara di dalam kabin lebih besar berkat sistem tekanan udara yang dimiliki pesawat, dibanding tekanan udara dari luar sehingga para penumpang tetap dapat bernapas secara normal.

Selain itu dari segi estetis, keberadaan lubang tersebut berguna untuk melepaskan kelembaban yang diterima dari lapisan luar atau dalam jendela, sehingga tidak terjadi pengembunan.

Baca juga: Inilah Kaca Elektrokromik yang Bikin Jendela Pesawat Tak Perlu Tirai

Berbagai item-item di atas kemudian juga dilengkapi dengan panel rapid decompression, untuk mencegah kerusakan akibat tekanan diferensial saat climb ataupun descent. Jika terjadi dekompresi di kabin atau di kompartemen kargo, panel rapid decompression akan menyamakan tekanan di kedua bagian untuk menghindari kerusakan pada struktur pesawat.

Itu sebabnya, Boeing 737 N73711 milik maskapai Aloha Airlines, tak sampai hancur lebur saat mengalami dekompresi akibat bagian atap di belakang kokpit, copot pada 1988. Selama proses dekompresi berlangsung, umumnya pesawat masih dapat terus mengudara, berkisar di angka 15 menit. Setelah itu, pesawat akan menukik tajam dan nasib pesawat akan ditentukan dari pengalaman pilot untuk melakukan pendaratan darurat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru