Sebagai penumpang biasa yang memiliki kesehatan mental yang baik, juga pernah merasakan cemas saat berada di bandara dan penerbangan. Hal ini diwajarkan karena terbang selalu membuat penumpangnya cemas meski penerbangan merupakan transportasi paling aman.
Baca juga: Bagi Penderita Autis, Ternyata Naik Kereta Merupakan ‘Cobaan’ Berat
Namun, apa jadinya jika orang tua bepergian dengan anak mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti autisme? Mungkin beberapa diantara orang tua akan berpikir anak mereka akan ketakutan saat menghadapi antrian keamanan dan kerumunan penumpang lainnya.
Bahkan, pengeras suara, permintaan untuk melepas sepatu dan sentuhan spontan bisa membuat panik anak autis. KabarPenumpang.com melansir dari laman offspring.lifehacker.com (10/4/2018), bahwa ada tips yang dibagikan seorang ibu di media sosial untuk membantu para orang tua yang membawa anak autis mereka dalam penerbangan.
Angie Solis seorang ibu dengan anak memiliki kebutuhan khusus yakni autis mengatakan, untuk memudahkan dalam keamanan hingga masuk dalam penerbangan baiknya hubungi TSA (Transportation Security Administration) Cares. Dia mengatakan, untuk mendapat bantuan TSA Cares tersebut, penumpang dengan kebutuhan khusus bisa menghubungi tiga hari sebelum keberangkatan.
Hal ini agar saat tiba di bandara penumpang bisa lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan dari pihak TSA Cares. Solis yang saat itu mendapat bantuan dari TSA Cares menulis surat kepada TSA yang isinya ucapan terima kasih atas pengalaman yang diberikan selama di bandara saat bersama putra autisnya.
Dia menjelaskan, saat sampai dibandara sempat khawatir dengan ratusan orang yang menunggu pemeriksaan keamanan. Namun, kekhawatirannya menghilang ketika Alicia, seorang petugas TSA Cares hadir membantunya.
“Alicia hadir dan membantu kami, kemudian mengangkat pembatas, memberi kami petunjuk dan mengantar kami ke barisan terdepan. Kami melalui pemeriksaan keamanan dengan tenang dimana petugas tidak meletakkan tangannya pada kami. Bahkan kami tak perlu melepas sepatu,” tulis Solis.
Dia menambahkan, saat masuk dan melalui keamanan hingga ruang tunggu, waktu yang dihabiskan hanya selama 14 menit. Diketahui, TSA Cares hadir sejak tahun 2011 lalu.
Sayangnya, banyak para pelancong yang tidak mengetahui bahwa ada TSA Cares ini. TSA Cares sendiri membantu penumpang dengan kebututuhan khusus seperti autis, disabilitas hingga yang membutuhkan perawatan medis.
Meski mendapat bantuan dari TSA Cares, tidak ada perbedaan dalam pemeriksaan keamanan. Sebab Solis dan putranya tetap melalui pemindai, bahkan tas mereka juga di pindai. Berikut ini ada beberapa kiat lain untuk terbang dengan anak autis:
1. Persiapkan anakmu
Bandara Shannon memiliki beberapa video untuk menunjukkan kepada wisatawan apa yang akan datang, mulai dari tiba di bandara hingga mendarat.
2. Lakukan latihan
Program Wings’s Arc untuk Autisme memungkinkan penumpang autis melakukan latihan di bandara sebelum penerbangan mereka. Minta prioritas naik pesawat. Saat Anda membuat reservasi, beri tahu maskapai bahwa Anda menginginkan tempat duduk prioritas, dan informasikan kepada personel gerbang permintaan Anda saat Anda tiba.
Baca juga: Apa Kabar Fasilitas “Khusus” Bagi Penumpang?
3.Cetak dan isi Kartu Pemberitahuan Cacat ke TSA
Ini memungkinkan agen TSA mengetahui kebutuhan spesifik Anda.
4.Bawa barang-barang yang nyaman.
Jika anak Anda sensitif terhadap suara keras, pastikan untuk mengemas headphone peredam bising.