Electra hybrid-electric STOL (short take-off and landing) adalah konsep pesawat yang unik, pasalnya pesawat yang akan terbang perdana pada tahun 2028 ini, hanya membutuhkan area seluas 92 x 31 meter untuk lepas landas dan mendarat. Punya desain yang unik, maka Electra hybrid electric STOL dikabarkan telah menerima pre order dengan nilai fantastis, yakni US$8 miliar.
Baca juga: Avions Mauboussin Luncurkan Pesawat STOL Hibrida-Hidrogen Pertama di Dunia
Di tengah banyaknya kehebohan seputar eVTOL, ternyata banyak minat terhadap pesawat listrik konvensional – terutama jika pesawat tersebut menghasilkan daya angkat yang sangat besar, serta dapat lepas landas dan mendarat dengan kecepatan sangat lambat, dan menggunakan landasan pacu yang sangat kecil.
Electra hybrid-electric STOL adalah salah satu pesawat tersebut. Ketika memasuki pasar, ia akan membawa sembilan penumpang, dan seorang pilot, ditambah bagasi, hingga terbang sejauh sejauh 805 km dengan kecepatan jelajah sekitar 322 km per jam.
Electra hybrid-electric STOL disokong delapan motor listrik di sepanjang tepi depan sayap, serta penutup besar yang tergantung di tepi belakang. Hal ini memungkinkan efek aerodinamis “blown lift” yang cukup kuat sehingga dapat lepas landas dengan kecepatan hanya 56 km per jam.
Electra disebut dapat beroperasi dari lapangan terbang sekecil 300 x 100 kaki (92 x 31 m), dan sepertinya pesawat itu akan muat di atas beberapa bangunan.
Selain itu, seperti yang diketahui oleh investor, pesawat ini berfungsi kurang lebih seperti pesawat biasa, sehingga jalur menuju sertifikasi dan penerapan komersial akan lebih lancar dan mudah dinavigasi, dengan banyak preseden dan lebih sedikit hal yang tidak diketahui dibandingkan yang dihadapi tim eVTOL. Target tanggal untuk sertifikasi dan masuk mulai beroperasi sekitar tahun 2028.
ATR 42-600S – Jawara Terbang di Atas Pegunungan dengan Kemampuan STOL
Dan tampaknya pasar mendengarkannya. Electra mengatakan telah menerima pesanan di muka (pre-order) untuk lebih dari 2.000 pesawat, senilai lebih dari US$8 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pra-penjualan terbesar di bidang eVTOL – Vertical Aerospace, yang memiliki 1.500 pesawat pra-penjualan dengan total lebih dari $5 miliar.