Sudah setahun Terminal 4 Bandara Internasional Changi beroperasi dan sebanyak delapan juta penumpang telah melalui terminal baru ini. Terminal 4 dikembangkan sebagai terminal penumpang pertama Bandara Changi yang menggunakan layanan otomatis dalam proses pemberangkatannya baik itu drop tas, check in, imigrasi hingga boarding.
Baca juga: Terminal 4 Changi Hadirkan Taman Bermain Chandelier
KabarPenumpang.com merangkum dari channelnewsasia.com (1/11/2018), bahwa kehadiran layanan otomatis ini untuk memudahkan penumpang dalam proses check in dan mengurangari antrian manual. Changi Airport Group (CAG) mengatakan, maskapai penerbangan yang menggunakan check in otomatis memproses 20-30 persen lebih banyak penumpang per jamnya.
Salah satu maskapai yang sudah menggunakan adalah Cathay Pacific dengan menghadiirkan boarding otomatis dan mampu mengurangi waktu boarding dari 30 menit menjadi 15 menit. Ini juga memungkinkan penumpang untuk self check in sehingga petugas bisa fokus pada layanan penumpang lainnya yang lebih baik.
“Waktu yang digunakan para penumpang kami untuk antri telah berkurang secara signifikan. Penumpang sekarang bisa melakukan check in dan menurunkan tas mereka sendiri, jadi kami sekarang dapat melayani penumpang yang benar-benar membutuhkan bantuan, seperti orang tua, penumpang yang membutuhkan kursi roda, dan keluarga dengan bayi,” ujar Julie Ann Mabini, manager tugas operasi bandara Cathay Pacific.
Tak hanya itu, maskapai berbiaya rendah AirAsia juga mengatakan otomatisasi juga telah meningkatkan efisiensi operasional yang mengarah ke penghematan biaya.
“Ini sangat sejalan dengan obsesi kami dengan menjaga penerbangan tetap terjangkau, belum lagi memungkinkan perjalanan tanpa batas,” kata AirAsia.
Sayangnya dari 12 maskapai penerbangan yang ada di Terminal 4, hanya AirAsia, Cathay Pacific dan Cebu Pacific Air yang sudah menyediakan check in otomatis dan tas drop otomatis. CAG Mengatakan, Korean Air akan menerapkan hal ini pada pertengahan 2019 mendatang.
Sedangkan Vietnam Airlines, dan beberapa penerbangan berbiaya hemat lainnya yakni Regent Airways, Spring Airlines, VietJet Air, dan West Air tidak menawarkan otomatisasi. Seorang ahli penerbangan mengatakan, adanya layanan otomatisasi tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan biaya serta menguntungkan bagi sebagian besar maskapai penerbangan yang mengoperasikan sejumlah besar penerbangan keluar dari terminal.
“Jadi penghematan, tergantung pada volume penumpang yang mengalir melalui, dan jumlah penerbangan yang diharapkan maskapai dalam sehari, karena itu mungkin kurang, jika Anda berbicara tentang maskapai penerbangan dengan lebih sedikit penerbangan dan lebih sedikit penumpang yang diharapkan untuk setiap penerbangan. Jadi dengan penghematan lebih sedikit, mungkin ada sedikit urgensi bagi maskapai untuk kemudian beralih ke kios otomatis,” kata Asisten Profesor Terence Fan dari Singapore Management University.
Baca juga: Terminal 4 Bandara Changi Hadirkan Kemewahan dan Teknologi Tinggi
Wakil presiden senior CAG dari pengalaman penumpang Albert Lim mengatakan bahwa bandara telah meningkatkan proses check in otomatisnya selama setahun terakhir.
“Kami sedang membuat peningkatan lain untuk memungkinkan lebih banyak bahasa ditampilkan di gerbang imigrasi otomatis. Ketika paspor dipindai, sistem akan mendeteksi kewarganegaraan penumpang dan menampilkan pesan dalam bahasa kebangsaan. Ini akan membantu penumpang asing merasa lebih nyaman ketika melewati izin imigrasi otomatis, serta mempercepat proses izin mereka,” kata Lim.
Lim menambahkan, Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia dan Bahasa Thailand akan menjadi bahasa pertama yang diluncurkan. Lebih banyak bahasa dapat digabungkan berdasarkan umpan balik penumpang.