Mungkinkah seorang pengemudi bus bisa menjadi detektif dadakan untuk membantu penumpangnya yang dilecehkan penumpang lain? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Hal ini karena menyangkut pekerjaan dan rasa ingin membantu pada orang lain. Namun, biasanya banyak pengemudi yang membantu dibandingkan mengacuhkan penumpang yang dilecehkan oleh penumpang lainnya.
Baca juga: Penumpang Tandai Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta dengan Stempel Anti-Groping
Itu seperti yang dilakukan Tatsunori Koga yang adalah pengemudi bus di Jepang. Saat itu pada Jumat (19/11/2021) sore, pria berusia 25 tahun tersebut tengah bekerja dan duduk di kursinya. Dia bukanlah duduk di kantor, melainkan dibelakang kemudi bus karena dirinya seorang pengemudi bus untuk Meitetsu Bus Company yang berbasis di Nagoya, Jepang.
KabarPenumpang.com melansir soranews24.com (4/12/2021), sore itu sekitar pukul 16.00 waktu setempat, Koga menepikan bus yang dikemudikannya di halte bus daerah Moriyama Nagoya. Sama dengan bus kebanyakan, bus yang dikemudikan Koga mengharuskan penumpang turun dari pintu bagian depan kendaraan.
Namun, saat perhentian itu, ada seorang gadis berusia 18 tahun yang berjalan dekat kursi kemudi Koga. Dia tidak turun tetapi melaporkan adanya pelecehan seksual atau groping kepada Koga.
“Seseorang menyentuhku,” dia memulai saat air mata menggenang dimatanya dan mulai menangis.
Ketika Koga mendengarkan yang gadis itu utarakan, penumpang lain berusian 60-an menyelinap melewati gadis itu dan turun dari bus dengan sikap acuh tak acuh.
Itu dia,” kata gadis itu sambil menunjuk pria itu sambil terus menjaga jarak antara dirinya dan bus.
Koga mengaku, saat itu dirinya harus mencari tahu kebenaran yang terjadi. Dia kemudian mengejar dan mendekati pria itu, tetapi pria lanjut usia tersebut mengatakan dirinya hanya tidak sengaka menabrak gadis tersebut.
Sayangnya Koga tak percaya, kemudian kembali bertanya dan saat itu mobil polisi melintas. Dia menghentikannya dan petugas mengambil alih hal tersebut setelah Koga menceritakan apa yang terjadi.
Setelah ditangani polisi, pria itu mengakui kejahatannya dan mengatakan, “Saya ingin melihat bagaimana dia akan bereaksi.”
Untuk diketahui, salah satu yang membuat penangkapan groper sulit adalah mereka sering menyerang saat kendaraan sedang ramai, seperti yang dilakukan pria itu saat bus Koga penuh dengan penumpang pada tahap awal jam sibuk. Seringkali pada saat korban menyadari bahwa kontak tersebut disengaja, groper sudah mendapatkan kegembiraannya dan melarikan diri di perhentian berikutnya, kemudian benar-benar menghilang dari tempat kejadian sebelum korban bahkan dapat melaporkan kejadian tersebut ke figur yang berwenang.
Namun, berkat kesediaan cepat gadis itu untuk maju dan tanggapan cepat Koga, groper ditangkap dan ditahan. Pada awal bulan ini, Koga menerima surat pujian dari Bangsal Moriyama di Kepolisian Prefektur Aichi.
Baca juga: Tak Mau Naik di Gerbong Khusus Wanita, Ternyata Ini Alasan Para Wanita Jepang
Setelah menerimanya, dia berkata, “Tindakan groper benar-benar tidak termaafkan, dan saya merasa kasihan pada korbannya. Demi warga sekitar, saya ingin terus bekerja untuk membuat bus kami menjadi bus yang mereka rasa aman untuk dikendarai,” membuktikan bahwa dia tidak hanya kadang-kadang terdengar seperti detektif, tetapi juga kadang-kadang terdengar seperti pahlawan super.