Ketika teknologi sudah memasuki dunia bandara, maka setiap penumpang akan merasakan kemudahan dan kenyamanan. Apalagi jika memiliki asisten pribadi yang bisa membantu Anda dalam menikmati perjalanan di bandara sebelum sampai tiba di gerbang keberangkatan untuk membawakan barang.
Baca juga: RADA! Robot Berteknologi Artificial Intelligence di Bandara Indira Gandhi
Baru-baru ini, KLM Royal Dutch Airlines, maskapai plat merah asal Negeri Kincir Angin menghadirkan robot bandara yang akan mengantarkan penumpang sekaligus membawakan barang mereka ke gerbang. KabarPenumpang.com melansir dari laman channel3000.com (11/7/2018), robot ini bernama KLM Care-E yang memiliki bentuk berbeda dari yang lain.
Sebab bila robot biasa hanya memindai wajah atau boarding pass, robot ini didesain juga untuk mengangkut barang bawaan penumpang yang akan dibawa masuk dalam kabin. Care-E sendiri menjadi troly self-driving dengan warna biru terang sama dengan livery milik maskapai nasional Belanda.
Care-E sendiri kini tengah diuji oleh maskapai penerbangan dan akan diluncurkan di dua bandara di Amerika Serikat yakni JFK dan San Francisco Internasional New York pada 2018 ini. Meskipun Care-E adalah produk dari maskapai KLM, penumpang yang menggunakannya tak perlu berbicara bahasa Belanda ataupun bahasa Inggris.
Sebab, dalam menggunakan Care-E sendiri bisa dengan berbagai suara atau gerakan yang akrab agar mudah berinterasksi dengan pengguna. Untuk menggunakan Care-E pun mudah, penumpang hanya perlu memindai boarding pass.
Robot besutan maskapai Belanda ini mampu mengangkut bobot barang hingga 85 pon atau sekitar 38,5 kg dan berjalan bersama Anda dengan kecepatan 3 mph atau 4 km per jamnya setara dengan kecepatan jalan manusia. Untungnya Care-E sudah menggunakan teknologi AI sehingga bisa mengakses data secara real time seperti perubahan gerbang keberangkatan dan akan mengantarkan penumpang sesuai perubahan tersebut.
Baca juga: Menuju Konsep Smart City, Bandara Mineta San Jose Operasikan Robot yang Siap Bantu Penumpang
Tetapi robot ini bukanlah yang pertama kali muncul dibandara sebab di Bandara Incheon Seoul dan LaGuardia New York telah menghadirkan robot panduan. Selain itu di Bandara Schipol Amsterdam Belanda juga hadir Spencer.
Tetapi Spencer tak sama dengan Care-E yang bisa membawa tas. Meski begitu, saat ini masih ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan robot bandara seperti membuat kopi, membuat seseorang berhenti berbicara di ponsel dengan volume penuh sementara yang lainnya mendengar informasi keberangkatan.