Pada 11 Maret 2021 kemarin dalam penerbangan Pakistan Internasional Airlines (PIA) dari Islamabad ke Karachi membuat seorang awak kabin (pramugara) menjadi pahlawan ketika seorang bayi mulai menangis dan sang ibu cukup lelah karena mengurus anaknya yang lain. Awak kabin itu bernama Tauheed Daudpota yang tengah menjalankan tugasnya dalam penerbangan tersebut.
Baca juga: Aksi Awak Kabin Emirates Tuai Pujian, Selamatkan Nyawa Penumpang dalam Penerbangan
Saat itu Daudpota mengambil bayi menangis tersebut dari sang ibu dan mulai menghiburnya. Bayi tersebut kemudian mulai diam dan tertidur dalam pelukannya. Bahkan beberapa jam setelah kejadian itu, foto dan video Daudpota yang tengah membantu sang ibu menenangkan bayinya tersebut viral dan mendapat pujian dari banyak orang.
Mr. Touheed Daudpota, crew of #PIA, whose photos of soothing a baby went viral, was declared by @unwomen_pak the #HeforShe champion for displaying empathy, gender sensitivity, respect & care to a women pax, upholding long traditions of '#GreatPeopletoFlyWith' #GenerationEquality pic.twitter.com/Gr76ZeRIeL
— PIA (@Official_PIA) March 22, 2021
Dilansir KabarPenumpang.com dari arabnews.com (26/3/2021), UN Women Pakistan bahkan menyatakan bahwa Daudpota sebagai juara HeForShe karena menunjukkan empati, kepekaan gender, rasa hormat dan perhatian kepada penumpang wanita. HeForShe sendiri adalah gerakan solidaritas untuk memajukan kesetaraan gender yang diprakarsai oleh PBB.
Daudpota kemudian angkata bicara bahwa kesetaraan gender dapat membuat dunia menjadi lebih baik.
“Setiap pria harus menjadi uluran tangan bagi seorang wanita karena agama kami mengajarkan kami kesetaraan antara pria dan wanita, pria dan wanita. Jika masing-masing memainkan perannya secara positif dengan membantu satu sama lain, masyarakat, negara, dan seluruh dunia akan menjadi lebih baik. Ini adalah pelajaran agama, yang saya ajarkan oleh keluarga saya, ibu dan ayah saya,” kata Daudpota.
Daudpota berasal dari Shikarpur, sebuah kota kecil di provinsi Sindh selatan Pakistan, dan telah menjadi karyawan PIA selama 34 tahun. Ketika bayi mulai menangis, Daudpota mengatakan dia pertama kali mengirim dua awak kabin wanita untuk membantu, tetapi ketika tidak ada yang bisa menenangkan bayinya, dia pergi untuk membantu ibunya sendiri.
“Saya mengambil bayi itu, dan dia menatap saya lalu ketika saya menggendongnya di pundak, dia tidur nyenyak dan istirahat yang cukup,” kata Daudpota.
Sebuah video yang dibagikan oleh PIA menunjukkan dia didekorasi dengan medali PBB Wanita Pakistan. “Saya senang bisa melayani maskapai ini, bangsa ini, seluruh dunia, kemanapun PIA pergi dan mendarat,” kata Daudpota.
Dia juga mengatakan bahwa dirinya berterima kasih atas pengakuan tersebut dan berharap bisa membantu mengubah norma sosial yang menjadikan pengasuhan anak semata-mata pekerjaan perempuan.
“Ini adalah upaya gabungan dalam kehidupan normal. Anak-anak adalah tanggung jawab ayah sama besarnya dengan tanggung jawab ibu.Kami merawat bayi kami,” katanya.