Saturday, October 26, 2024
HomeBandaraBandara Seletar, Bandara Kedua Singapura yang 'Sering' Terlupakan

Bandara Seletar, Bandara Kedua Singapura yang ‘Sering’ Terlupakan

Meski memiliki luas wilayah yang tergolong kecil, namun, Singapura menjadi salah satu hub penerbangan terbesar di Asia melalui Bandara Changi. Letak geografisnya yang berada sedikit di atas garis khatulistiwa dan berada di tengah antara Benuar Eropa dan Amerika, membuat Bandara Changi sangat sibuk.

Baca juga: Seletar Bus Depot, Pool Bus Berkapasitas Besar dengan Fasilitas Lengkap dan Mewah

Akan tetapi, selain Bandara Changi, Singapura mempunyai bandara lainnya atau bandara kedua. Itu adalah Bandara Seletar.

Dilansir Simple Flying, jauh sebelum Bandara Changi resmi beroperasi pada 29 Desember 1981, Bandara Seletar sudah lebih dahulu ada.

Bandara ini pertama kali dibuka pada 28 Februari 1928, dengan nama RAF atau Royal Air Force Seletar. Royal Air Force adalah air and space division angkatan bersenjata Inggris, dan hadir di Singapura sebagai koloni Kerajaan Inggris pada saat itu.

Rencana membuka pangkalan RAF di Singapura dimulai pada tahun 1921. Selain Seletar, ada lagi satu lokasi lainnya. Meski begitu, Seletar akhirnya aterpilih sebagai lokasi didirikannya RAF Seletar pada tahun 1923.

Pesawat pertama yang mendarat di RAF Seletar atau Bandara Seletar adalah Supermarine Southampton. Setelahnya, RAF Seletar menjadi salah satu bagian dalam sejarah penerbangan dunia setelah didarati oleh legenda aviasi, seperti penerbang perintis Amy Johnson pada 1930 dan Amelia Earhart, pilot wanita pertama di dunia pada tahun 1937 setelah melakoni penerbangan jarak jauh.

Meski didesain sebagai pangkalan militer, mulai tahun 1930 hingga 1947, RAF Seletar melayani penerbangan sipil.

Setelah sekian lama, RAF akhirnya minggat dari Singapura dan menyerahkan RAF Seletar kepada Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF). Sejak saat itu, Seletar sudah bertransformasi menjadi bandara sipil, terutama menangani penerbangan umum dan jet pribadi, dengan beberapa layanan komersial.

Dalam mendukung transisi ini, Bandara Seletar telah mengalami beberapa perubahan selama bertahun-tahun.

Setelah Bandara Changi didirikan dan menggeser keberadaan Bandara Seletar, praktis bandara tersebut bak anak tiri. Dinomorduakan. Namun, seiring meningkatnya traffic Bandara Changi, Bandara Seletar mulai dilirik kembali untuk mengurai beban yang begitu berat ke Bandara Changi.

Pada tahun 2011, runway Bandara Seletar diperpanjang, diikuti oleh perbaikan menyeluruh pda tahun 2015. Pada November 2018, terminal baru Bandara Seletar resmi dibuka. Kemudian, daerah sekitar Bandara Seletar juga ditata dan dijadikan Seletar Aerospace Park agar semakin memperkuat posisi Singapura sebagai pusat penerbangan.

Setelah tahun 2018, Bandara Seletar sempat ingin digunakan oleh konsorsium Bandara Changi untuk melayani pesawat-pesawat kecil.

Baca juga: Terminal Baru Bandara Seletar Mulai Beroperasi Akhir 2018

Sayangnya, rencana itu terhalang dengan adanya pandemi virus Corona. Pada Juni 2021, satu-satunya penerbangan terjadwal yang dilayani Bandara Seletar adalah maskapai Malaysia Firefly rute Bandara Subang (SZB) Kuala Lumpur – Bandara Seletar.

Akan tetapi, data RadarBox.com menunjukkan, baru-baru ini Airbus A320 Virgin Australia dan Airbus A321 Eurowings dilaporkan mendarat dan lepas landas di Bandara Seletar. Penerbangan kargo Lufthansa juga nantinya akan aktif beroperasi di bandara ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru