Monday, November 25, 2024
HomeBandaraBandara Lukla (Tenzing-Hillary) - Salah Satu Bandara Paling Berbahaya di Dunia, 'Gerbang'...

Bandara Lukla (Tenzing-Hillary) – Salah Satu Bandara Paling Berbahaya di Dunia, ‘Gerbang’ Pendakian ke Everest

Lukla ialah kota kecil di Nepal yang menjadi titik awal dari hampir semua perjalanan trekking di wilayah Khumbu, demi menjejak gunung tertinggi di dunia Everest. Terletak di ketinggian 2.860 meter, Lukla dihuni rumah-rumah kecil dan hotel yang tersebar di dekat satu-satunya bandara di kawasan ini, yakni Bandara Lukla.

Baca juga: (Video) Pendaratan Mulus di Bandara Cristiano Ronaldo, Bandara Paling Berbahaya di Dunia

Bandara Lukla, juga dikenal sebagai Bandara Tenzing-Hillary, dinamai setelah dua pendaki terkenal, Tenzing Norgay dan Sir Edmund Hillary, yang menjadi orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada tahun 1953.

Bandara Lukla terletak di ketinggian 2.860 meter di atas permukaan laut dan menjadi pintu gerbang utama bagi pendaki gunung untuk mencapai kaki Gunung Everest.

Bandara Lukla dibangun pada tahun 1964 oleh pemerintah Nepal untuk melayani penduduk setempat dan sebagai pusat distribusi barang ke daerah-daerah terpencil di sekitarnya. Bandara ini awalnya hanya memiliki landasan pacu yang sangat pendek dan hanya bisa digunakan oleh pesawat kecil. Namun, pada tahun 2001, landasan pacu diperpanjang dan ditingkatkan, sehingga bisa digunakan oleh pesawat yang lebih besar seperti Dornier Do 228 dan Twin Otter.

Seiring dengan meningkatnya popularitas pendakian gunung Everest, Bandara Lukla juga semakin menjadi tempat yang penting bagi para pendaki gunung. Setiap tahunnya, ribuan pendaki dari seluruh dunia menggunakan Bandara Lukla sebagai titik awal perjalanan mereka menuju Gunung Everest. Bandara ini juga menjadi pusat transportasi penting bagi penduduk lokal di wilayah sekitarnya, termasuk petani, penduduk desa, dan pekerja migran.

Namun, Bandara Lukla juga dikenal sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia karena lokasinya yang terpencil di pegunungan Himalaya, landasan pacu yang pendek, kemiringan yang curam, dan cuaca yang tidak menentu. Meskipun demikian, Bandara Lukla tetap menjadi salah satu tempat pendaratan yang paling spektakuler di dunia dan menjadi pusat aktivitas ekonomi dan wisata yang penting bagi Nepal.

Ada beberapa alasan mengapa Lukla disebut sebagai bandara paling berbahaya, di antaranya:

1. Lokasi yang sulit
Lukla terletak di ketinggian 2.860 meter di atas permukaan laut, di pegunungan Himalaya yang terkenal dengan medannya yang sulit dan cuaca yang tidak menentu. Bandara ini juga terletak di lembah sempit yang dikelilingi oleh gunung-gunung curam, sehingga sulit untuk mengatur pendaratan dan lepas landas.

2. Landasan pendek
Landasan pacu di Lukla sangat pendek, hanya sekitar 527 meter, sehingga pesawat harus berjalan sangat cepat untuk bisa lepas landas dan harus mendarat dalam jarak yang sangat pendek. Landasan pacu ini juga memiliki kemiringan yang tinggi, dengan kemiringan 12 derajat, sehingga sulit untuk melakukan manuver pesawat.

3. Cuaca yang tidak menentu
Cuaca di Lukla sangat tidak menentu dan bisa berubah dalam waktu singkat. Kadang-kadang terdapat kabut tebal atau hujan salju yang bisa mengganggu penerbangan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi penerbangan di Lukla, terutama karena lokasi bandara yang terisolasi di pegunungan Himalaya.

4. Kecelakaan yang sering terjadi
Sejak didirikan pada tahun 1964, bandara Lukla telah menjadi tempat terjadinya beberapa kecelakaan pesawat yang parah. Beberapa faktor seperti kondisi cuaca yang buruk, kemiringan landasan pacu yang tinggi, dan kekurangan ruang untuk manuver pesawat, telah menyebabkan beberapa kecelakaan yang serius di bandara ini.

Baca juga: ATR 72 Yeti Airlines Jatuh Sesaat Lepas Landas, Tewaskan 72 Orang, Kecelakaan Udara Terburuk dalam 30 Tahun di Nepal

Karena alasan-alasan di atas, bandara Lukla dianggap sebagai bandara paling berbahaya di dunia dan hanya dioperasikan oleh pilot-pilot yang sangat berpengalaman dan pesawat-pesawat khusus yang telah dimodifikasi untuk beroperasi di ketinggian yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru