Zaman terus berubah. Masa-masa kejayaan beberapa bandara di dunia pun berakhir, salah satunya Bandara Municipal Douglas, Arizona. Berstatus sebagai bandara internasional pertama di Amerika Serikat (AS) dan tentu saja sangat bersejarah, bandara tersebut kini dikabarkan dijual. Beberapa investor pun sudah datang menemui otoritas Kota Douglas selaku pemilik.Baca juga: Dijual! Rumah Lengkap Dengan Bandara Plus Dua Antonov An-2
Dilansir Simple Flying, bandara yang terletak persis di perbatasan AS-Meksiko ini berdiri di atas lahan seluas 260 hektar dengan total dua runway. Satu runway aspal memiliki panjang 1.756 meter dan runway lainnya masih berupa tanah keras khas gurun sepanjang 1.248 meter.
Bandara Municipal Douglas didirikan pada tahun 1928, bukan untuk melayani penerbangan sipil maupun internasional warga AS, melainkan untuk pos pemeriksaan Transcontinental US women’s air races pertama. Setelahnya, layanan penerbangan reguler dari dan ke bandara ini semakin ramai sampai tahun 1930-an.
Karena letaknya sangat dekat dengan perbatasan AS-Meksiko, bandara ini melayani kedua negara secara bersamaan. Itulah mengapa bandara itu disebut sebagai bandara internasional pertama.
Bagi warga Douglas, bandara tersebut amat vital bagi kehidupan mereka. Mengingat lokasi geografis dan iklim wilayah tersebut yang ekstrem, Bandara Municipal Douglas sangat penting bagi warga untuk operasi ‘medevac’ (evakuasi medis).
Akan tetapi, mengingat letaknya yang jauh di tepian negeri di selatan AS, bukan di pusat kota, bandara ini cenderung ditinggalkan. Pada tahun 2021 lalu, bandara ini bahkan hanya mencatat 40 pergerakan pesawat. Jumlah yang amat kecil.
Walaupun warga Kota Douglas memiliki kecintaan dan rasa memiliki yang mendalam terhadap bandara, namun, otoritas memandang realistis bahwa bandara butuh pengembangan lebih lanjut. Paling tidak, memperlukan biaya besar untuk perawatan. Sebab, sudah banyak fasilitas bandara yang rusak. Salah satunya pompa bahan bakar pesawat.
Diperkirakan, dibutuhkan dana sebesar US$3,6 juta atau sekitar Rp51,8 miliar (kurs 14.400) untuk memperbaiki seluruh fasilitas yang rusak.
Selain itu, untuk pengaspalan ulang runway atau landasan pacu bandara, diperlukan biaya sebesar US$4,4 juta Rp63,3 miliar (kurs 14.400). Itu baru perawatan dan sedikit perbaikan, belum pengembangan bandara. Maka dari itu, tak heran bila otoritas kota memutuskan untuk dijual sekalipun mendapat pertentangan dari warga kota.Baca juga: Toko Bebas Bea Pertama di Dunia ada di Bandara Shannon Irlandia
Sayangnya, tak disebutkan berapa harga jual Bandara Municipal Douglas. Namun, terdapat beberapa syarat bagi calon pemilik baru, di antaranya membayar hibah sebesar US$460.000 atau Rp 6,6 miliar (kurs 14.400) kepada Departemen Transportasi Arizona untuk pemeliharan selama beberapa tahun terakhir.
Selain itu, calon pemilik baru juga harus berkomitmen untuk tetap membuka bandara untuk umum, serta memberikan akses tidak terbatas untuk keluar masuk bandara.