Monday, November 25, 2024
HomeBandaraBandara Hong Kong dan Heathrow, Dua Bandara Besar yang Terpuruk Pandemi

Bandara Hong Kong dan Heathrow, Dua Bandara Besar yang Terpuruk Pandemi

Perjalanan udara di seluruh dunia terkena imbas yang besar karena pandemi Covid-19. Hal tersebut juga membuat beberapa bandara dunia sepi penumpang hingga membuat bandara tersebut nyaris tak beroperasi karena pembatasan di setiap negara demi mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Bandara Taoyuan Taiwan Alami Penurunan Jumlah Penumpang Sampai 70 Persen

Ada dua bandara besar yang jumlah penumpangnya anjlok secara drastis di dunia yakni Bandara Internasional Hong Kong dan Banadara Internasional Heathrow. KabarPenumpang.com melansir dari bangkokpost.com dan bbc.com, kedua bandara ini mengalami kemerosotan penumpang yang cukup drastis.

Bandara Internasional Hong Kong mencatat kurang dari sembilan juta penumpang melewati bandara tersebut tahun lalu. Ini level terendah sejak 1985 dan menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, harapan pemulihan jangka pendek juga tampak suram. Apalagi Hong Kong mengambil langkah pada Malam Natal untuk menaikkan waktu karantina dari 14 menjadi 21 hari.

“Dua puluh satu hari karantina adalah titik pemblokiran yang sangat kuat untuk pemulihan lalu lintas udara. Semua orang akan terhalang total dari perjalanan,” kata Alexandre de Juniac, direktur jenderal dan CEO badan penerbangan global.

Adapun angka penumpang tahunan akan dirilis oleh Otoritas Bandara minggu ini dan diperkirakan menunjukkan penurunan sekitar 89 persen dalam jumlah orang yang bepergian masuk dan keluar melalui Bandara Internasional Hong Kong. Pada awal tahun yakni tepatnya tiga bulan pertama tahun 2020, diperkirakan 8,8 juta kedatangan dan ini sebelum pembatasan secara efektif yang ditutup dari pengunjung pada bulan Maret.

Hingga November tahun lalu, HKIA hanya menyambut ,72 juta tamu, sementara 58.433 orang lainnya keluar masuk bandara pada bulan Desember. Selain itu Bandara Heathrow di London, Inggris ternyata menjadi yang pertama melaporkan angka tahunannya pada tahun lalu.

Di mana mereka mengungkapkan jumlah penumpang turun 72,7 persen menjadi 22,1 juta. Sedangkan pada bulan Desemben turun 82,9 persen menjadi 1,1 juta di tengah virus corona yang baru.

Karena hal tersebut, belum lama ini, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa semua pelancong harus menunjukkan hasil tes negatif virus corona sebelum mereka bisa masuk ke negara itu. Penumpang yang tiba dengan kapal, kereta api, atau pesawat, termasuk warga negara Inggris, harus mengikuti tes hingga 72 jam sebelum meninggalkan negara keberangkatan dan aturan baru diharapkan mulai berlaku akhir pekan ini.

Baca juga: Laporan Q1 2020: 15 Bandara PT Angkasa Pura I Alami Penurunan Trafik Penumpang 8,11 Persen

“Tahun lalu sangat menantang untuk penerbangan. Meskipun kami mendukung pengetatan kontrol perbatasan untuk sementara dengan memperkenalkan pengujian pra-keberangkatan untuk kedatangan internasional, serta karantina, ini tidak berkelanjutan. Industri penerbangan adalah landasan ekonomi Inggris tetapi berjuang untuk bertahan hidup. Kami membutuhkan peta jalan untuk keluar dari penguncian ini, dan pengabaian penuh tarif bisnis,” kata Kepala eksekutif Heathrow John Holland-Kaye.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru