Saturday, October 26, 2024
HomeBandaraBandara Charles de Gaulle dan Soekarno-Hatta Ternyata Sama-sama Gunakan Kereta Shuttle dengan...

Bandara Charles de Gaulle dan Soekarno-Hatta Ternyata Sama-sama Gunakan Kereta Shuttle dengan Roda Ban

Antara Bandara Internasional Charles de Gaulle (CDG) dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), disatukan oleh desainer yang sama, yakni arsitek asal Perancis, Paul Andreu. Rupanya kesamaan antara kedua bandara utama tersebut bukan hanya pada aspek rancang bangun terminal. Meski tidak dikaitkan dengan Paul Andreu, namun antara CDG dan CGK sama-sama mengadopsi wahana shuttle train gratis yang sejenis, yakni kereta shuttle (skytrain) dengan roda ban.

Baca juga: Antara Bandara Soekarno-Hatta dan Charles de Gaulle, Dirancang oleh Arsitek yang Sama

Bila antar terminal di Soekarno-Hatta dihubungkan oleh kereta shutte yang disebut “Kalayang”, maka di Charles de Gaulle antar terminalnya dihubungkan oleh “CDGVal”. Meski sama-sama menggunakan roda ban, kereta layang di Charles de Gaulle sudah lebih dulu beroperasi, yakni mulai digunakan pada tahun 2007. Sementara Kalayang di Soekarno-Hatta baru beroperasi satu dekade kemudian.

CDGVal berfungsi untuk memudahkan penumpang dan staf bandara berpindah antar-terminal dengan cepat dan efisien. Jalur-jalur CDGVal menghubungkan Terminal 1, 3, 2A, 2C, 2D, 2E, 2F dan 2G. Di terminal 3 terdapat akses ke RER B, yakni kereta bandara (non ekspres) yang menghubungkan antara Charles de Gaulle dengan jaringan kereta Metro Paris. Umumnya, pelancong dari dan akan ke Paris-CDG akan menggunakan REB bila ingin berhemat, pasalnya RER B adalah wahana transportasi paling murah untuk menuju kota Paris.

Dari Bandara Charles de Gaulle Mau ke Pusat Kota Paris? Paling Murah dan Tepat Waktu Gunakan RER B

CDGVal beroperasi dengan kereta yang datang setiap 4 menit, sementara durasi perjalanan ditempuh 8 menit. Namun, update terkini, CDGVal beroperasi mulai pukul 04.00 hingga pukul 01.00. Sebagai perbandingan, Kalayang Soekarno-Hatta beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 23.00.

Sistem kereta otomatis CDGVal di Bandara Charles de Gaulle diluncurkan pada 4 April 2007. Sistem ini dirancang untuk menggantikan layanan bus antar-terminal, memberikan solusi transportasi yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan bagi para penumpang dan staf bandara. Sejak peluncurannya, CDGVal telah menjadi salah satu elemen penting dalam memudahkan mobilitas di dalam area bandara yang luas.

CDGVal menggunakan kereta otomatis dengan kapasitas sekitar 120 penumpang per kereta dalam sekali jalan. Kereta ini memiliki desain modular tanpa masinis, memungkinkan penumpang untuk bergerak bebas di dalamnya.

Sistem kereta otomatis CDGVal di Bandara Charles de Gaulle diproduksi oleh Siemens Mobility, yang merupakan bagian dari Siemens, perusahaan teknologi besar asal Jerman. Siemens Mobility merancang dan membangun kereta CDGVal menggunakan teknologi VAL (Véhicule Automatique Léger), yaitu sistem kereta otomatis ringan tanpa pengemudi yang sebelumnya telah digunakan di beberapa sistem transportasi urban di Eropa, seperti di Lille dan Toulouse, Perancis.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru