Tidak lama lagi, Senegal akan memiliki sebuah bandara baru yang sarat akan problematika saat pembangunannya. Aeroport International Blaise Diagne International (AIBD) yang dicanangkan akan menjadi bandara terbesar di Senengal dengan kemampuan meng-handle tiga juta penumpang pada tahun pertama pengoperasiannya ini rencananya akan dibuka pada 7 Desember 2017 mendatang, dan mengambil alih layanan penerbangan yang sebelumnya dioperasikan oleh Bandara Léopold Sédar Senghor International di Dakar.
Baca Juga: Bangun Terminal Baru, Bandara Melbourne Siap Tangani 60 Juta Penumpang di Tahun 2033
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman cnn.com (16/11/2017), megaproyek senilai US$575 juta atau yang setara dengan Rp7,8 triliun ini merupakan inti dari program pengembangan baru di Senegal yang bisa dibilang ambisius. Lokasi dari Bandara Internasional Blaise Diagne ini terletak 40 kilometer sebelah Timur kota Dakar, sebuah lokasi terpencil yang diharapkan dapat membebaskan predikat macet yang sebelumnya melekat di Bandara Léopold Sédar Senghor International.
Bandara Internasional Blaise Diagne menempati lahan seluas 4.500 hektar atau lima kali lebih luas dari Bandara Léopold Sédar Senghor International. Secara otomatis bandara anyar ini juga menawarkan terminal dan landas pacu yang lebih besar dari bandara sebelumnya. Dengan kata lain, kapasitas penumpang dan penerbangan yang dapat dilayani oleh bandara ini pun akan meningkat.
“Bandara Internasional Blaise Diagne jelas merupakan proyek infrastruktur mutakhir,” tutur El Hadji Beye, seorang insinyur sipil yang mengkhususkan diri di Afrika Barat. “Ukuran fasilitas baru ini dapat mengakomodasi pesawat yang lebih besar seperti Airbus A380 dan akan menangani lebih banyak lalu lintas udara dari bandara sebelumnya,” imbuhnya.
Tim pengembang bandara baru ini pun berharap dapat menjadikan proyek ini sebagai “The Next Dubai” di daratan Afrika. “Titik persinggahan favorit untuk lalu lintas udara di Afrika, Eropa, dan Amerika,” ujarnya. Lebih lanjut, mereka merencanakan pengembangan komersial di wilayah sekitar bandara, termasuk hotel, pusat perbelanjaan, restoran, hingga beberapa fasilitas bisnis.
Tidak berhenti sampai di situ, lokasi bandara yang bisa dibilang jauh dari pusat kota menuntut pihak bandara menyediakan moda transportasi yang dapat menunjang pengoperasian dari Bandara Internasional Blaise Diagne. Sebut saja kereta cepat regional Dakar dan jalan tol sudah masuk ke dalam rencana pembangunan tingkat lanjut yang akan segera dieksekusi.
Baca Juga: Bandara Abu Dhabi Bangun Mega Terminal
Asa akan peningkatan di sektor wisata juga turut terbangun dengan adanya bandara ini. Tidak hanya dari sektor wisata, masyarakat lokal juga akan memiliki kesempatan untuk bekerja di Bandara Internasional Blaise Diagne. “Proyek ini akan melibatkan 540 karyawan tetap selama fase operasional, termasuk lebih dari 200 wanita,” kata Rokhaya Diop Diallo dari Africa Development Bank’s Senegal, yang juga mendukung proyek tersebut.
Setelah sempat tertunda selama 10 tahun lamanya, akhirnya megaproyek ini tinggal menunggu prosesi potong pita yang menandakan titik awal pengoperasiannya. Banyak haling rintang yang menghiasi pembangunan Bandara Internasional Blaise Diagne, dari mulai urusan finansial hingga relokasi penduduk yang semula menempati lahan bandara ini. Kita nantikan saja sepak terjang dari Bandara Internasional Blaise Diagne ini.