Saturday, April 19, 2025
HomeAnalisa AngkutanBan Landing Nose Gear Boeing 737-800 Garuda Indonesia Lepas Saat Pendaratan, Ini...

Ban Landing Nose Gear Boeing 737-800 Garuda Indonesia Lepas Saat Pendaratan, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Pada tanggal 17 April 2025, telah terjadi insiden langka yang menimpa pesawat Boeing 737-800 NG nomer penerbangan GA 288, registrasi PK-GUD milik Garuda Indonesia, terjadi saat pendaratan di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau, salah satu landing nose gear pesawat tersebut secara tidak terduga lepas atau copot.

Meski tidak berakibat fatal, namun lepasnya ban bisa berpotensi menciptakan musibah serius bila pilot gagal mengendalikan laju pesawat saat pendaratan. Nah, sembari menanti hasil investigasi sebab musababnya, berikut analisis yang kemungkinan menjadi penyebabnya, khususnya berkaca dari beberapa insiden serupa yang terjadi di manca negara.

1. Kegagalan mekanis pada roda atau axle
Keretakan atau korosi pada axle (poros roda) bisa menyebabkan ban terlepas dari bogie (struktur penopang roda). Ini bisa terjadi akibat kelelahan material (metal fatigue), terutama jika inspeksi tidak mendeteksi retakan mikro sebelumnya.

2. Kegagalan sistem eetainer atau nut lock
Ban dipasang menggunakan retaining nut atau sistem pengunci pada axle. Jika terjadi kegagalan pengencangan atau komponen longgar, ban bisa lepas saat rotasi tinggi ketika touchdown.

3. Masalah pada wheel bearing
Bearing roda yang aus atau rusak bisa menyebabkan roda bergoyang atau macet, dan dalam kondisi ekstrem, bisa copot dari tempatnya.

Roda Pendarat Pesawat Tidak Mau Keluar Jelang Landing, Inilah Potensi Penyebabnya

4. Kesalahan dalam proses maintenance
Kemungkinan adanya human error saat instalasi ban atau inspeksi berkala yang tidak optimal. Misalnya, torsi pengencangan baut tidak sesuai standar atau prosedur penguncian tidak dilakukan dengan benar.

5. Kondisi pendaratan yang abnormal
Pendaratan keras atau menyamping (hard or crosswind landing) bisa memberikan tekanan lateral berlebih pada landing gear. Jika pendaratan tidak sejajar atau tidak stabil, maka roda yang menerima beban lebih dulu bisa rusak.

6. Ban sudah melemah atau retread gagal
Ban pesawat sering diremanufaktur (retread/vulkanisir) . Jika proses ini kurang sempurna, ban bisa mengalami kegagalan struktural, meskipun ini jarang menyebabkan ban lepas dari roda, lebih sering pecah.

Roda Pendarat di Bawah Hidung Pesawat Ditarik Kedepan, Ada Kaitan depan Aspek Keamanan

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru