Sunday, October 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanBagaimana Cara Pesawat Belok Saat di Darat dan Udara?

Bagaimana Cara Pesawat Belok Saat di Darat dan Udara?

Kendaraan di darat berbelok ke kanan dan kiri mengandalkan roda depan yang terhubung dengan setir di kursi pengemudi. Bagaimana dengan pesawat, apakah pesawat belok juga dengan cara yang sama? Jika ya, bagaimana saat di udara, dimana roda pesawat justru sembunyi di lambung pesawat? Jika tidak, lantas, seperti apa cara pesawat berbelok baik saat di darat maupun di udara?

Baca juga: Kenapa Pesawat Selalu Belok Kiri Setelah Lepas Landas? Berikut Penjelasannya

Kepada KabarPenumpang.com, Capt. Bobby Faisal, eks kapten pilot Garuda Indonesia, menceritakan bagaimana pesawat berbelok, baik di darat maupun di udara. Cara pesawat pesawat belok sebetulnya sangat sederhana, mengandalkan keseimbangan antara kiri dan kanan.

Kesimbangan di sini maksudnya adalah aileron di kanan dan kiri yang bisa dikontrol dari joystick (pada pesawat Airbus) atau yoke (pada pesawat Boeing). Itupun tergantung sudut bank (bank angle) yang ingin dicapai.

Sebelum lanjut tentang bagaimana pesawat belok, perlu diketahui jenis belokan pada pesawat yang dicapai pilot sedikitnya ada tiga; shallow turn atau sedikit berbelok dengan sudut bank sekitar kurang dari 20 derajat, belokan menengah atau setengah curam dengan sudut bank sekitar 20-45 derajat, dan belokan curam dengan sudut bank lebih dari 45 derajat.

Dalam konteks belokan ringan dan setengah curam, pesawat dapat dibelokkan oleh pilot cukup menggunakan aileron.

Capt. Bobby menjelaskan, aileron terdapat satu di sisi sayap kanan dan kiri pesawat. Posisinya persis di dekat winglet di bagian belakang sayap. Saat pesawat ingin berbelok ke kanan, aileron sayap kanan akan naik dan aileron sayap kiri turun.

Cara mengaktifkannya, pilot cukup memutar atau menggerakkan yoke atau sidestick ke kanan, maka kabel-kabel yang terhubung sudah otomatis membuat aileron kanan naik dan aileron kiri turun dan membuat pesawat belok ke kanan.

Demikian pula sebaliknya, saat pesawat ingin di belokkan ke kiri, yoke atau sidestick tinggal digerakkan ke kiri. Ini berlaku untuk di darat maupun di udara.

Saat pilot ingin pesawat belok curam lebih dari 45 derajat, baik di darat maupun di udara, biasanya selain menggunakan aileron juga menggunakan rudder. Rudder posisinya berada di kaki pilot, mirip seperti pedal gas dan rem atau kopling pada mobil.

Umumnya pilot menggunakan dua kaki untuk ini, dimana kaki kiri menginjak pedal rudder kiri untuk membuat pesawat berbelok ke kiri dan kaki kanan menginjak pedal rudder kanan untuk membuat pesawat belok ke kanan. Ini lebih maksimal ditambah dengan kinerja dari aileron sehingga sudut bank atau putaran pesawat menjadi lebih luas lebih dari 45 derajat.

Baca juga: Mendadak Belok Saat Ngebut di Runway, Pesawat Tibet Airlines Terbakar

Perlu dicatat, umum juga terjadi bahwa pada belokan ringan dan setengah curam sekalipun, selain menggunakan aileron, pilot juga menggunakan rudder sebagai alat bantu, tergantung kebutuhan pilot.

Singkatnya, pesawat tidak mempunyai sistem kemudi atau setir yang terhubung ke ban depan pesawat (layaknya mobil atau motor) untuk membuat pesawat belok di darat ataupun di udara. Sebaliknya, baik di darat, saat di apron menuju runway dan berputar sebelum lepas landas, itu menggunakan rudder dan aileron.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru