Awak media bersama dengan para direktur PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mencoba menggunakan kereta MRT yang tengah melakukan uji coba secara keseluruhan dengan automatic operation atau pengoperasian dari OCC di Depo Lebak Bulus. Meski begitu saat uji coba pun masih ada masinis namun hanya untuk membuka dan menutup pintu saat berhenti di setiap stasiun MRT.
Baca juga: Delapan Kereta MRT Jakarta Uji Coba Secara Penuh dengan Headway 10 Menit
Pada uji coba yang mengangkut sekitar 50 awak media tersebut MRT Jakarta melakukan dengan percobaan kereta datang terlambat sepuluh menit dan mencoba ketertinggal waktu tersebut.
“Kita coba dengan perjalanan kereta yang terlambat sepuluh menit untuk tiba tepat waktu di Stasiun Lebak Bulus dengan keberangkatan dari Bundaran HI,” ujar William Sabandar, Direktur PT MRT Jakarta yang ikut bersama dalam uji coba tersebut.
Awak media bisa menikmati MRT Jakarta di dalam kereta 2 dan 3 sebab kereta 1, 4 dan seterusnya ditutup. KabarPenumpang.com yang ikut mencoba kereta tersebut, merasakan seperti menikmati MRT yang ada di Singapura, tidak berisik dan sebagai penumpangnya tidak merasakan goncangan saat kereta melaju di rel.
Bahkan saat kereta menanjak menuju elevated dari undergrownd, setelah melewati Stasiun Senayan pun tidak berasa. Namun kecepatan kereta saat itu bisa dikatakan lumayan cepat karena mengejar waktu tiba atas keterlambatan sepuluh menit dari keberangkatan.
Didalam MRT, kereta 3 dan 4 ada tempat khusus untuk disabilitas yang menggunakan kursi roda dan digadang-gadang juga akan digunakan untuk kereta khusus perempuan saat jam sibuk. Saat menikmati kereta, William mengatakan, setiap stasiun kini sudah dilengkapi dengan jadwal keberangkatan kereta.
Sehingga penumpang bisa melihat dengan jelas jam berapa kereta akan berangkat dari stasiun tersebut. Seperti saat berangkat dari Stasiun Bundaran HI di uji coba kemarin, kereta berangkat pukul 14.03 dan tiba di Stasiun Lebak Bulus 14.30 dan tepat waktu.
“Kita tiba di Stasiun Lebak bulus tepat waktu dari keterlambatan,” kata William.
Dalam perjalanan bolak-balik tersebut, announcer atau pemberitahuan perhentian tiap stasiun pun sudah mulai diaktifkan meski belum sesuai dengan standar alias masa uji coba. Tak hanya itu, display pemberitahuan buka pintu, nama stasiun dan ada di kereta berapa penumpang naik pun terlihat jelas.
Baca juga: MRT Jakarta Libatkan 16 UMKM di Lima Stasiun
“Semua sudah dijalankan saat operasional, jadi pemberitahuan kereta akan tiba di stasiun mana dan keberangkatan dari stasiun itu juga sudah jelas. CCTV pun sudah dipasang,” tutup William