Monday, November 25, 2024
HomeDestinasi UdaraAustralian Services Union Kirimkan Surat Terbuka ke Qantas Minta Ubah Seragam Pramugari

Australian Services Union Kirimkan Surat Terbuka ke Qantas Minta Ubah Seragam Pramugari

Banyak maskapai dunia yang kini memberikan kebebasan pada penggunaan seragam pramugarinya. Salah satunya dengan mengganti rok menjadi celana panjang dan sepatu hak tinggi dengan sepatu flat. Ini pun dilakukan oleh Australian Services Union (ASU) yang meminta Qantas untuk memperbarui kebijakan seragamnya, menghapus persyaratan menggunakan make up dan sepatu hak.

Baca juga: Bedah Maskapai Baru “Super Air Jet,” Seragam Pramugari Tak Biasa dan Milenial Banget

ASU meminta hal tersebut dalam surat terbukanya kepada CEO Qantas Alan Joyce. Surat terbuka yang diterbitkan di media sosial itu, serikat pekerja mengatakan bulan Maret adalah waktu untuk mempertimbangkan kembali persyaratan seragam dengan acara-acara seperti Mardi Gras dan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.

“Sementara seragam maskapai telah berkembang jauh sejak zaman rok mini dan sepatu hak tinggi, masih ada jalan untuk ditempuh,” isi surat itu.

KabarPenumpang.com melansir 3aw.com.au (2/3/2022), permintaan lainnya bagi maskapai nasional tersebut adalah melonggarkan lebih banyak aspek berbasis gender dari kode berpakaian kru yakni mengizinkan semua karyawan memakai riasan (“sesuai dengan panduan gaya”) jika mereka mau, menghapus persyaratan seragam berbasis gender, memungkinkan staf untuk mengenakan item seragam mana pun yang paling nyaman bagi mereka dan memungkinkan lencana nama Qantas untuk menampilkan kata ganti pilihan.

Surat terbuka itu juga menandai kebijakan Qantas kuno, di mana wanita disarankan memakai jam tangan yang lebih kecil dari rekan pria. Untuk diketahui, ASU memiliki sekitar 135 ribu anggota, termasuk awak kabin dan staf darat yang bekerja untuk Qantas, Jetstar, Virgin Australia dan Singapore Airlines, di antara maskapai lainnya.

Qantas adalah mitra resmi acara Mardi Gras Gay dan Lesbian Sydney, yang berlangsung dari 18 Februari hingga 6 Maret tahun ini. Maskapai ini mengubah seragamnya pada tahun 2016, dengan serangkaian gaun blok warna berlengan yang “santai dan nyaman” dalam warna navy, merah dan fuchsia untuk wanita, dan setelan navy gelap untuk pria, yang dirancang oleh Martin Grant.

Hari ini ASU mendesak maskapai untuk melangkah lebih jauh dan membuat “perubahan yang masuk akal dan berbiaya rendah untuk tempat kerja yang lebih inklusif yakni tempat kerja di mana setiap karyawan dapat menjadi nyaman dan percaya diri”.

Qantas tidak akan menjadi satu-satunya maskapai yang memperbarui citra awak kabinnya untuk kenyamanan dan inklusivitas, pada tahun 2021, maskapai penerbangan beranggaran rendah Ukraina SkyUp meluncurkan seragam setelan celana longgar baru yang nyaman untuk awak kabin wanita, untuk dikenakan dengan pelatih putih pintar. Sementara itu, pada April 2020, Japan Airlines memperkenalkan opsi celana panjang untuk wanita yang bekerja di pesawat, serta berbagai pilihan alas kaki termasuk sepatu datar.

Baca juga: Tebak Maskapai Lewat Seragam Pramugari, Mana yang Paling Sulit?

Pada tahun 2014, Virgin Atlantic juga mengizinkan celana panjang untuk pramugari wanita, dan pada tahun 2019 mulai menyediakannya sebagai standar untuk semua staf serta mengubah aturan sehingga staf wanita tidak harus memakai make up. Pada tahun 2016, baik British Airways dan Alitalia menambahkan opsi celana untuk awak kabin wanita, sementara KLM, Bangkok Airways, dan Air India semuanya mengizinkannya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru