Meski beroperasi dari negara maju dengan lalu lintas penerbangan tinggi, namun itu bukan berarti maskapai utama di Korea Selatan sedang baik-baik saja. Belum lama berselang ada kabar yang menyebutkan Asiana Airlines, salah satu maskapai utama Negeri Ginseng, telah menyatakan setuju untuk merger dengan maskapai nasional, Korean Air, yang dilakukan setelah pembicaraan jangka panjang, terutama dampak merger pada persaingan pada rute ke Eropa.
Baca juga: Sah, Korean Air Pensiunkan Seluruh Pesawat Airbus A380 dan Boeing 747!
Dilansir dari Bloomberg.com (2/11/2023), rencana merger tersebut telah ditandatangani pada rapat dewan Asiana pada hari Kamis kemarin, termasuk opsi menjual bisnis kargo Asiana ke maskapai Korea Selatan lainnya, sehingga menghilangkan hambatan utama dalam merger. Selain itu, maskapai lain juga akan diizinkan menggunakan rute penerbangan Seoul ke Paris, Frankfurt, Roma, dan Barcelona.
Korea Development Bank (KDB) sejauh ini telah menyuntikkan 3,6 triliun won (S$3,7 miliar) untuk pembayaran pajak, yakni guna menyelamatkan Asiana yang terlilit utang.
Saat menguraikan rencana merger pada tahun 2020, KDB mengatakan pihaknya akan memberikan Korea Selatan satu maskapai penerbangan nasional yang kompetitif di tengah restrukturisasi dan konsolidasi industri.
Sementara itu, Regulator Penerbangan Eropa khawatir jika Korean Air mengambil alih Asiana, sebuah langkah yang pertama kali diusulkan pada tahun 2020, maka hal tersebut akan mengancam persaingan layanan angkutan udara ke dan dari Eropa Tiga anggota dewan Asiana mendukung rencana tersebut, satu menentangnya dan satu lagi abstain, kata juru bicara Asiana kepada Bloomberg News.
Korean Air mengatakan akan mengajukan proposal baru kepada otoritas Eropa dan menunggu keputusan. Maskapai ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan pada akhir Januari 2024. Selain juga menunggu persetujuan dari Amerika Serikat dan Jepang.
“Sementara Korean Air melanjutkan upayanya untuk mendapatkan persetujuan dari Komisi Eropa (EC), maskapai ini juga akan berkomunikasi erat dengan badan pengatur lainnya untuk menyelesaikan proses persetujuan secepat mungkin,” tulis juru bicara Korean Air.
Baca juga: Buntut Insiden 25 Mei, Air Asiana Stop Jual Kursi di Barisan Pintu Darurat
Negara-negara lain seperti Cina dan Inggris telah memberikan lampu hijau terhadap rencana tersebut. Korean Air mengatakan akan mencari pembeli yang menjamin pekerja kargo Asiana tetap mendapatkan pekerjaan mereka.
“Korean Air mengusulkan cara alternatif untuk meredakan kekhawatiran persaingan, namun Komisi Eropa menolak semuanya – penjualan bisnis kargo adalah satu-satunya pilihan yang diusulkan untuk mendapatkan persetujuan,” kata juru bicara tersebut.