Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanAS Akhirnya Umumkan Target Sektor Penerbangan Bebas Emisi Karbon Tahun 2050

AS Akhirnya Umumkan Target Sektor Penerbangan Bebas Emisi Karbon Tahun 2050

Setelah lama dinanti, Amerika Serikat (AS) akhirnya mengumumkan target bebas emisi karbon di sektor penerbangan pada 2050 mendatang. Hal itu disampaikan Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, disela-sela gelaran Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 (COP26).

Baca juga: Boeing Tak Yakin Konsep Pesawat Bertenaga Hidrogen, Sindir Airbus?

Komitmen bebas emisi karbon atau CO2 AS di sektor dirgantara memang lama dinanti. Negara-negara lain seperti Selandia Baru, Uni Eropa, Qatar, sudah mengumumkan itu lebih dahulu dan kurang lengkap tanpa AS, mengingat pengaruhnya secara global.

Laporan Reuters, dalam merealisasikan target bebas emisi karbon 2050 di sektor penerbangan, Gedung Putih mengatakan emisi karbon mula-mula akan turun 20 persen lebih rendah pada tahun 2030. Ini dicapai dengan memasifkan penggunaan bahan bakar berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF).

“Rencana ini menunjukkan bahwa kita dapat memerangi perubahan iklim sambil menumbuhkan ekonomi dan menciptakan pekerjaan Amerika dengan gaji yang baik,” kata Buttigieg.

Pada event climate talks di Glasgow, Buttigieg akan mewakili Amerika Serikat sebagai koalisi negara-negara yang dipimpin oleh Inggris diharapkan mengumumkan “Deklarasi Ambisi Iklim Penerbangan Internasional”.

Deklarasi itu, menurut draf yang beredar, akan mengakui bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah forum yang tepat untuk menangani emisi dari penerbangan internasional dan mencakup komitmen untuk mendorong ICAO mengadopsi “cita-cita jangka panjang yang ambisius” dan mendukung pengembangan SAF.

Target AS mewujudkan bebas emisi karbon di sektor penerbangan tahun 2050 didukung penuh oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

Menurut FAA, selain fokus pada SAF, AS dan dunia juga harus fokus pada teknologi pesawat baru yang lebih efisien atau irit bahan bakar dan efektivitas operasi bandara. “Dekarbonisasi sektor penerbangan sangat menantang,” kata FAA.

FAA berpandangan, dengan investasi dari pemerintah dan industri penerbangan AS, pesawat narrowbody baru yang sesuai dengan syarat dekarbonisasi baru bisa hadir di pasaran pada 2030 mendatang. Sedangkan untuk pesawat widebody baru bisa hadir 10 tahun setelahnya pada 2040.

Saat ini, industri penerbangan AS dan lembaga terkait sedang berupaya mengembangkan teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan.

Boeing, meski terlibat psywar dengan Airbus terkait bahan bakar hidrogen sebagai solusi wujudkan bebas emisi di sektor penerbangan, berkomitmen untuk membuat pesawat komersial 100 persen menggunakan berbahan bakar ramah lingkungan pada 2030 mendatang.

Hanya saja, tak disebutkan dengan jelas, apa bahan bakar ramah lingkuangan yang dimaksud. Apakah itu listrik atau bahan bakar ramah lingkungan lainnya, Boeing tak menjelaskan secara detail.

Baca juga: Teknologi Terbaru NASA Sanggup Kurangi Emisi Karbon-Menghemat Bahan Bakar Pesawat

Sementara itu, NASA, terus mengembangkan teknologi terbaru di sektor dirgantara. Terbaru, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengaku sudah empat tahun belakangan ini menguji coba teknologi terbarunya, ATD2.

Bersama Adminstrasi Penerbangan Federal AS (FAA), National Air Traffic Controllers Association (NATCA), dan dua maskapai AS, American Airlines dan Southwest Airlines, teknologi yang diklaim mampu mengurangi emisi karbon dioksida sekaligus menghemat bahan bakar ini diuji coba di Bandara Internasional Charlotte Douglas dan Bandara Internasional Dallas Fort Worth, AS.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru