Kereta Api Argo Sindoro merupakan salah satu rangkaian kereta api jarak jauh dengan layanan kelas eksekutif. Argo Sindoro dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 4 Semarang yang melayani relasi Semarang Tawang menuju Gambir PP.
Baca juga: “Argo Muria Festival,” Upaya PT KAI Angkat KA Argo Muria Sebagai Ikon Semarang
Pada awal beroperasi kereta ini memiliki nama Argo Muria 1 dengan rangkaian Bogie K9. Namun pada 2002 rangkaian kereta berubah menjadi rangkaian eksekutif keluaran terbaru dari PT INKA sedangkan untuk rangkaian kereta berbogie K9 dipindahkan untuk KA Argo Lawu.
Nama Argo Sindoro mulai digunakan sejak 17 Maret 2007 dan masih digunakan hingga saat ini. Saat kereta Argo Muria mulai menggunakan rangkaian keluaran 2017, KA Argo Sindoro masih menggunakan rangkaian keluaran 2002.
Namun, 24 Oktober 2018 kereta Argo Sindoro sempat menggunakan rangkaian kereta eksekutif baja nirkarat keluaran 2018. Tetapi pada 8 April 2019 KA Argo Sindoro kembali menggunakan rangkaian dengan Bogie K9.
KA Argo Sindoro ketika awal kehadirannya melengkapi kereta eksekutif relasi Semarang – Jakarta yang sebelumnya sudah beroperasi KA Argo Muria dan KA Menoreh. Nama Sindoro sendiri diambil dari salah satu gunung berapi yakni Gunung Sindoro yang memiliki ketinggian 1.602 meter di atas permukaan yang lokasinya berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pengaturan kursi penumpang dalam satu gerbong berisi 50 tempat duduk yang disusun dengan formasi 2-2 dan kursi bisa diputar seperti layanan kereta eksekutif lainnya. Satu rangkaian kereta api Argo Sindoro terdiri dari tujuh sampai sembilan kereta yang dilengkapi dengan empat kereta eksekutif, satu kereta makan, lima kereta kelas eksekutif dan satu kereta pembangkit.
Kereta ini ditarik oleh lokomotif CC 201, CC 203 ataupun CC206. KA Argo Sindoro sendiri mampu mengangkut 700-900 penumpang per hari sebelum pandemi Covid-19. Rangkaian KA Argo Sindoro sering bertukar dengan rangkaian KA Argo Muria.
Baca juga: KA Argo Bromo Anggrek, Sejarah Pertama Varian Keluarga Kereta “Argo”
Tarif kereta ini pun berkisar Rp210 ribu hingga Rp600 ribu tergantung pada jarak yang ditempuh oleh penumpang. Selain itu berlaku pula tarif khusus untuk perjalanan reguler yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada dalam lintasan seperti dari Semarang Tawang menuju Tegal akan dikenakan tarif Rp85 ribu dan Cirebon menuju Jakarta Rp165 ribu.