Ketika melihat pesawat dengan mesin turbopropeller, maka yang menjadi arah perhatian umumnya pada keberadaa bilah baling-baling. Nah, terkait baling-baling, khususnya pada pesawat penumpang dengan dua mesin turboprop seperti ATR-72, maka menjadi pertanyaa, apakah baling-baling pada dua mesin bergerak ke arah yang sama, atau berlawan arah?
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Mesin Turboprop? Berikut Penjelasannya
Pada pesawat bermesin ganda dengan dua mesin turbopropeller, arah putaran baling-baling bisa berputar searah atau berlawanan arah (counter-rotating), tergantung pada desain pesawat dan kebutuhan aerodinamisnya.
1. Putaran Searah (co-rotating)
Pada beberapa pesawat, baling-baling pada kedua mesin berputar ke arah yang sama. Ini adalah konfigurasi yang lebih umum karena lebih sederhana dalam hal mekanisme dan desain mesin. Namun, putaran searah dapat menciptakan efek torsi yang tidak seimbang, sehingga pilot perlu mengoreksi gaya torsi ini saat lepas landas dan mendarat.
2. Putaran Berlawanan Arah (Counter-rotating)
Pada pesawat tertentu, baling-baling di setiap mesin didesain untuk berputar ke arah yang berlawanan satu sama lain. Tujuannya adalah untuk meniadakan efek torsi dari kedua baling-baling, sehingga lebih stabil dalam terbang lurus dan saat lepas landas. Konfigurasi ini umum pada pesawat militer dan pesawat yang memerlukan stabilitas tinggi dan kontrol yang lebih baik, meskipun lebih rumit dalam hal desain dan pemeliharaan mesin.
Pesawat Antonov An-26 dan beberapa pesawat ringan bermesin ganda menggunakan konfigurasi counter-rotating untuk mengurangi efek torsi, sementara pesawat komersial kecil lainnya umumnya menggunakan konfigurasi searah untuk kesederhanaan.
Sementara untuk ATR-72, adalah pesawat turboprop bermesin ganda yang memiliki baling-baling yang berputar ke arah yang sama (co-rotating).
ATR-72 dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Canada PW127. Kedua mesin ini terletak di sayap dan memiliki baling-baling dengan empat bilah. Pada ATR-72, baling-baling kedua mesin berputar ke arah yang sama, yang berarti bahwa kedua baling-baling berputar searah. Dalam hal ini, baling-baling mesin kiri dan kanan berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam saat dilihat dari depan pesawat.
Dengan putaran yang sama, pesawat dapat mengalami torsi, tetapi sistem kontrol penerbangan dan desain aerodinamis pesawat membantu mengatasi efek ini. Pilot dapat menggunakan pengendali untuk mengkompensasi torsi ini, dan pesawat tetap stabil dalam penerbangan.
ATR-72 menggunakan desain baling-baling co-rotating yang efisien dan telah terbukti sukses dalam operasi komersial, terutama untuk penerbangan regional. Kombinasi desain aerodinamis yang baik dan penggunaan mesin turboprop menjadikannya pilihan yang populer untuk rute jarak pendek dan menengah.
Serupa tapi Tak Sama, Kenapa Mesin Turbofan Berbeda dengan Mesin Turboprop?