Arab Saudi memberikan visa transit selama empat (4) hari bagi penumpang Flynas dan Saudia secara gratis. Kebijakan tersebut berlaku mulai Senin 30 Januari 2023. Selain umrah, traveler sekaligus penumpang yang dapat visa transit tersebut dapat mempergunakannya untuk berbagai aktivitas lain, seperti mengunjungi destinasi wisata sampai urusan bisnis.
Baca juga: Dikejar Target 100 Juta Wisatawan oleh Kerajaan Arab Saudi, Saudia Putar Otak
Visa transit (stopover) gratis dari pemerintah Arab Saudi untuk penumpang Flynas dan Arab Saudi itu didapat secara otomatis seiring pemesanan tiket. Empat jam setelah tiket dipesan, penumpang akan mendapat email masuk berisi eVisa.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Arab Saudi hanya memberikan eVisa itu untuk penumpang dari negara-negara tertentu seperti Uni Eropa, AS, Rusia, Malaysia, dan negara lainnya. Mulai kemarin, itu diubah. Dengan begitu, siapapun dari negara manapun bisa mendapat eVisa Arab Saudi gratis selama memiliki tiket pesawat Flynas dan Saudia.
“Pemegang visa dapat tinggal di Arab Saudi selama empat hari dan durasi visa adalah tiga bulan. Visa itu gratis dan akan dikeluarkan secara instan bersama dengan tiket penerbangan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dikutip dari Simple Flying, Selasa (31/1).
Pemberian visa gratis empat hari bagi penumpang Flynas dan Saudia adalah salah satu strategi Arab Saudi di bawah pimpinan Putra Mahkota Muhammad bin Salman dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Arab Saudi melalui visa jangka pendek.
Strategi meraih banyak kunjungan wisatawan dengan cara menggratiskan visa ke penumpang pesawat terbukti berhasil. Salah satu pesaing terdekat Arab Saudi dan sudah lebih dahulu melakukannya adalah Uni Emirat Arab (UEA).
UEA sudah lama memberikan visa gratis ke penumpang maskapai Emirates dan Etihad mengajukan visa secara online. Jadi, penumpang tak perlu khawatir masuk Abu Dhabi dan Dubai tanpa visa.
Lewat kebijakan itu, Abu Dhabi dan Dubai serta emirat lain pun sukses mendatangkan banyak traveler dunia. Tak pelak Arab Saudi, yang tengah meningkatkan sektor pariwisata terhadap pendapatan negara, turut melakukan langkah serupa.
Sejak mulai memerintah Arab Saudi, Muhammad bin Salman langsung membuat banyak gebrakan, salah satunya mengurangi ketergantungan kerajaan terhadap minyak. Sebagai gantinya, sektor pariwisata dimaksimalkan. Kebijakan ini disebut sebagai Visi 2030.
Baca juga: Arab Saudi Buka Program Visa on Arrival Bagi Pelancong asal Amerika Serikat, Inggris dan Eropa
‘Visi 2030’ sendiri ialah sebuah rencana pembangunan jangka panjang Arab Saudi yang menekankan pada diversifikasi ekonomi agar tak hanya mengandalkan minyak bumi yang harganya terus turun.
Dana untuk proyek ini mencapai US$4 miliar (Rp53,33 triliun), yang diperkirakan bisa meningkatkan ekonomi Saudi dan menciptakan 35.000 lapangan pekerjaan baru. Harapan Arab Saudi adalah dapat menarik 100 juta pengunjung sepanjang tahun 2030.