Tuesday, November 26, 2024
HomeBandaraAplikasi 'e-hailing' Bantu Pengemudi Taksi Dapatkan Penumpang di Bandara Kuala Lumpur

Aplikasi ‘e-hailing’ Bantu Pengemudi Taksi Dapatkan Penumpang di Bandara Kuala Lumpur

Dalam meningkatkan daya saing pengemudi taksi di Malaysia, sebuah aplikasi bernama e-hailing hadir dan secara resmi diluncurkan di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Kehadiran e-hailing ‘caLLme’ tersebut setelah adanya demostrasi yang dilakukan para pengemudi taksi agar aplikasi tersebut dihapuskan.

Baca juga: Hadir dengan Aplikasi Pemesanan, Akankah Bisnis Taksi Helikopter Naik Daun?

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke yang meluncurkan aplikasi tersebut pada Sabtu (15/12/2018) kemarin, juga ikut mencoba memesan melalui aplikasi tersebut. Dia mengatakan, kehadiran e-hailing sendiri agar lebih produktif untuk fokus dan meluangkan waktu dalam meningkatkan daya saing industri taksi dibandingkan demonstrasi.

“Bukan berarti Anda tidak dapat melakukan demo, itu adalah hak Anda untuk menyuarakan ketidakbahagiaan Anda dengan kebijakan pemerintah,” kata Loke yang dikutip KabarPenumpang.com melalui laman thestar.com.my (15/12/2018).

“Tapi kita perlu menghadapi kenyataan, bahwa jika kita ingin meningkatkan industri taksi, kita perlu meningkatkan dengan penggunaan teknologi modern,” tambahnya.

Loke yang memberikan dukungan untuk pengembangan aplikasi oleh Angkasa mengatakan, agar caLLme berhasil, diperlukan banyak strategi upaya pemasaran dan yang lebih penting lagi untuk pengemudi. Loke mengaku bahwa e-hailing telah menjadi tantangan utama untuk bisnis taksi tradisional dimana saat ini sudah ada 70 ribu pengemudi taksi terdaftar dengan 60 persen dari mereka ada di bawah perusahaan.

Ketua Petekma Mohd Syahrir Abd Aziz mengatakan, aplikasi e-hailing ini akan diperluas ke KLIA2 secepatnya, sebelum di luncurkan di kota-kota besar lainnya serta Pulau Langkawi. Presiden Angkasa, Datuk Abdul Fattah Abdullah mengatakan, caLLme hadir dengan tujuan untuk membantu operator taksi dan koperasi di Malaysia.

Dia menambahkan, bahwa gerakan koperasi juga akan bekerja untuk memberi pelatihan bagi pengemudi dalam membantu mereka mendapatkan manfaat dari teknologi baru tersebut. Abdullah mengatakan, saat ini konsumen membutuhkan layanan dengan sentuhan ujung jari, sehingga koperasi harus beradaptasi dengan kebutuhan ini untuk memastikan kelangsungan bisnis mereka.

Baca juga: ‘Ganti Persneling’, Uber Coba Peruntungan Jajal Bisnis Taksi di Jepang

Diketahui, e-hailing sendiri berkolaborasi dengan Gerakan Koperasi Nasional (Angkasa) dan Pengemudi Taksi Malaysia, Limousine dan Asosiasi Operator Sewa Mobil (Petekma). Aplikassi ini telah digunakan lebih dari 1600 pengemudi di KLIA.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru