Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanApakah Pilot Pakai Masker Oksigen Khusus di Pesawat?

Apakah Pilot Pakai Masker Oksigen Khusus di Pesawat?

Masker oksigen sangat penting bagi keberlangsung hidup penumpang, paramugari/pramugara, dan pilot. Saat terjadi keadaan darurat di tengah penerbangan, seluruh penumpang dan kru wajib mengenakan masker oksigen. Mengingat kebutuhan dan tugas yang berbeda, apakah pilot menggunakan masker oksigen khusus dan berbeda dengan masker oksigen penumpang?

Baca juga: Bagaimana Bisa Oksigen Tersedia di Kabin Pesawat Saat di Ketinggian 30 Ribu Kaki Lebih?

Manusia bisa bernapas karena kandungan 20.97 persen oksigen di udara. Semakin tinggi dari permukaan laut, kadar oksigen semakin tipis. Namun, manusia bisa tetap bernapas dengan tenang dan nyaman dengan kadar oksigen hanya 15 persen di udara.

Menurut para ahli, manusia maksimal bisa bernapas dengan tenang dan nyaman di ketinggian 20 ribu kaki tanpa bantuan masker oksigen. Lebih dari itu, sudah pasti manusia akan pingsan karena kekurangan oksigen.

Andai seseorang memaksakan diri bernapas di ketinggian lebih dari 20 ribu kaki, terlebih sampai di ketinggian antara 30 ribu dan 40 ribu kaki, tanpa masker oksigen, tekanan sangat rendah untuk mendorong molekul oksigen melintasi membran di paru-paru dan pada akhirnya sel dan jaringan yang ada di seluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal.

Bilamana manusia memaksakan diri menghirup oksigen 100 persen di ketinggian lebih dari 40 ribu kaki tanpa masker oksigen, maka ia akan mati seketika.

Pesawat, meski berada di ketinggian antara 30 ribu sampai 40 ribu kaki, tingkat ketersediaan oksigen di kabin dan kokpit masih cukup untuk manusia bernapas normal sekalipun cukup tipis setara dengan oksigen di ketinggian 6.000 – 8.000 kaki.

Akan tetapi, saat sistem pemrosesan oksigen di pesawat rusak, maka, penumpang harus menggunakan masker oksigen memungkinkannya bernapas sebelum ketersediaan oksigen di masker oksigen habis dalam 15-20 menit.

Begitu juga dengan pilot, meski sama-sama mendapatkan suplai oksigen, tetapi sumbernya berbeda. Bila oksigen di masker oksigen penumpang sumbernya dari generator kimia, pilot mendapat sumber oksigen dari tabung oksigen. Tentu saja durasinya lebih lama dibanding penumpang.

Baca juga: Mengapa Pilot Tak Pakai Masker Saat di Pesawat? Inilah Enam Alasannya

Menurut private pilot, Bobby Paluga, itu dilandasi sejumlah alasan, salah satunya desain. Diketahui, kokpit sudah penuh dengan berbagai tombol. Karenanya, desain masker oksigen menggantung di atas kepala, seperti di kabin penumpang, tidak relevan bagi pilot dan kopilot. Itu kenapa, pilot dan kopilot mendapat sumber oksigen dari tabung oksigen.

Meski begitu, saat terjadi keadaan darurat, pilot dan kopilot harus menurunkan ketinggian dalam waktu cepat kurang dari 15 menit ke ketinggian 10.000 sampai 14.000 kaki agar penumpang, awak kabin, dan awak kokpit dapat bernapas tanpa bantuan masker oksigen.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru