Tenggelamnya RMS Titanic pada 15 April 1912, telah menjadi salah satu tragedi maritim paling terkenal dalam sejarah. Namun, di balik kisah tragis ini, muncul teori konspirasi yang menarik perhatian banyak orang, yaitu pertukaran kapal Titanic dan Olympic. Bagi yang belum tahu, RMS Olympic merupakan ‘kembaran’ dari Titanic. Nah, bagaimana teori liar ini bisa berkembang secara masif di masyarakat? Berikut KabarPenumpang.com sarikan dari berbagai laman sumber.
Asal Mula Teori Konspirasi
Teori ini berawal dari keyakinan bahwa kapal yang tenggelam bukanlah Titanic, melainkan kapal kembarannya, RMS Olympic. Sebelumnya, RMS Olympic sempat mengalami mengalami kerusakan parah akibat tabrakan dengan kapal HMS Hawke pada tahun 1911, yang menyebabkan kerugian finansial besar bagi perusahaan pemiliknya, White Star Line.
Para pendukung teori ini berpendapat bahwa White Star Line, yang menghadapi kesulitan keuangan, memutuskan untuk menukar kedua kapal tersebut: Olympic yang telah rusak, diubah menjadi Titanic, sementara Titanic yang masih baru diubah menjadi Olympic. Tujuannya adalah untuk mengklaim uang asuransi yang besar atas kehilangan Titanic. Jadi inilah hipotesa awal dari teori liar soal Titanic dan Olympic ini.

Poin Penting Sisi Pro Teori
Para pendukung teori ‘penukaran’ Titanic dan Olympic mengklaim bahwa adanya beberapa bukti yang mendukung klaim mereka, antara lain:
Perbedaan Desain: Mereka menunjukkan adanya perbedaan desain yang tidak konsisten antara foto-foto Titanic dan Olympic, terutama pada bagian rivet (paku keling) dan jendela.
Masalah Keuangan White Star Line: Para pendukung teori bahwa Titanic dan Olympic sengaja ditukar berpendapat bahwa masalah keuangan yang dihadapi White Star Line memberikan motif yang kuat untuk melakukan penipuan asuransi.
Kesaksian Korban dan Saksi: Beberapa saksi mata mengklaim melihat perbedaan antara kapal yang berangkat dan kapal yang tenggelam.

Poin Penting Sisi Kontra Teori
Meskipun teori ini menarik, sebagian besar sejarawan dan ahli maritim menolaknya. Mereka berpendapat bahwa:
Bukti Ilmiah: Bukti ilmiah, seperti analisis bangkai kapal Titanic, menunjukkan bahwa kapal yang tenggelam adalah Titanic, bukan Olympic.
Skala Operasi: Pertukaran kapal sebesar itu akan membutuhkan ketelitian dan ‘space’ yang sangat besar dan rumit, yang sulit untuk disembunyikan.
Motif yang Tidak Masuk Akal: Mereka yang tidak percaya akan teori ini berpendapat bahwa klaim asuransi tidak akan menutupi kerugian akibat hilangnya kapal sebesar Titanic. Ditambah lagi, reputasi perusahaan juga akan hancur seiring berjalannya waktu.
Kesaksian Saksi: Kesaksian saksi mata seringkali tidak akurat dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ingatan yang salah dan bias.
Jadi, teori soal pertukaran kapal Titanic dan Olympic tetap menjadi perdebatan yang menarik. Meskipun ada beberapa bukti yang diklaim mendukung teori ini, sebagian besar bukti ilmiah dan ahli sejarah menolaknya. Tragedi tenggelamnya Titanic tetap menjadi kisah tragis yang disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk tabrakan dengan gunung es, desain kapal yang cacat hingga kurangnya sekoci penyelamat yang pada akhirnya menjadikan adegan dramatis tak terlupakan oleh banyak orang.