Friday, April 18, 2025
HomeAnalisa AngkutanAnak Muda Ini Jadi Orang Indonesia Pertama Gabung di Young Aviation Professional...

Anak Muda Ini Jadi Orang Indonesia Pertama Gabung di Young Aviation Professional ICAO

Indonesia untuk pertama kalinya berhasil memiliki wakil pada gelaran Young Aviation Professional Program. Kepastian itu didapat setelah Kleopas Danang Bintoroyakti bergabung dan mengikuti prosesnya sejak Oktober 2016, dengan menyingkirkan 550 pelamar global.

Baca juga: Ada Keretakan di Boeing 737 NG, Kembali Ingatkan “Teori Habibie”

“Saya salah satu yang terpilih dari 3 tahun dan orang Indonesia pertama yang terpilih untuk program ini dari 550 pelamar global,” ungkap Danang, dikutip dari Antara.

Selain menjadi orang pertama di gelaran tersebut, anak muda dari pasangan pilot Garuda Indonesia, Petrus Tutuk Sri Sumasto dan Stella Maria Mimara Dita ini, juga berkesempatan tampil di podium Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) International Civil Aviation Organization (ICAO) Next Generation Aviation Professional (NGAP) Global Summit yang diadakan di Montreal, Kanada, pada 2017 lalu.

Dalam kesempatan itu, ia memaparkan tentang pentingnya komunikasi dan perubahan budaya guna menarik minat dan mempertahankan profesional muda industri aviasi. Selama 15 menit, forum yang dihadiri sekitar 500 peserta dari Direktur Biro Navigasi Udara (Air Navigation Bureau), perwakilan delegasi seluruh dunia, asosiasi profesi aviasi, serta profesional muda aviasi seluruh dunia sampai mahasiswa ini mendengarkan paparan dari Danang hasil penelitiannya sejak beberapa tahun silam.

Dalam penelitiannya tersebut, Indonesia tercatat memiliki sekitar 65 ribu pekerja di sektor penerbangan dalam berbagai posisi, baik teknikan maupun majaerial, serta memiliki sekitar 10 ribu pilot. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya disebut ingin mengabdi di ICAO.

Selain itu, Danang juga membagikan pandangan serta proyeksinya tentang industri penerbangan internasional, khususnya dalam hal manfaat dan tantangan yang akan dihadapi seperti minimnya tenaga ahli penerbangan hingga 10 tahun mendatang.

“Industri ini membutuhkan lebih dari 255.000 pilot dan 180.000 kapten sampai tahun 2027,” lanjutnya.

ICAO Young Aviation Professional sendiri adalah program pembentukan pemimpin industri aviasi masa depan (leadership program) berdurasi 12 bulan yang dibentuk Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam hal ini Airport Council International (ACI) dan International Air Transport Association (IATA).

Program tersebut dicanangkan pada tahun 2013 lalu dan hanya mencari tiga kandidat setiap tahunnya untuk bekerja dengan ketentuan mampu menyajikan subjek pembicaraan kelas ahli bagi ICAO dalam menangani faktor keamanan, lingkungan hidup, dan pengembangan ekonomi. Itulah mengapa gelaran ini disebut spesial dan menariknya anak muda Indonesia berhasil menembus itu untuk pertama kalinya, sebuah capaian yang tentu saja sangat menginspirasi kaum muda di momen Hari Sumpah Pemuda.

Baca juga: Dari Bandung ke Paris, N250 Jadi Pesawat Buatan Asia Pertama yang Lakoni Ferry Flight Lintas Benua

Danang menjelaskan ICAO sebagai Agency United Nations yang berperan sebagai regulator industri penerbangan dunia. Hal ini berarti, seluruh peraturan di dunia penerbangan internasional dipegang oleh ICAO. Sementara itu, ACI adalah Trade Organization yang membawahi semua bandara yang ada di seluruh dunia, termasuk bandara-bandara di Indonesia yang dikelola Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura 2. Sedangkan IATA adalah Trade Organization yang membawahi semua maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Sebelum mengikuti program ini, Danang sudah berpengalaman selama 7 tahun menjadi staf Hubungan Masyarakat (Humas) di salah satu maskapai penerbangan Indonesia. Karena kini menjadi salah satu tim analis kebijakan ekonomi penerbangan di seluruh dunia, karirnya sebagai staf Humas pun dilepasnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru