Pada 1 April lalu, American Airlines mengumumkan bakal terbang ke Bandara Internasinoal Ian Fleming, Ocho Rios, Jamaika. Rute ini rencananya akan diterbangkan dua kali dalam sepekan menggunakan pesawat Embraer 175 dengan kapasitas 76 kursi. Diharapkan, penerbangan perdana dari Miami, AS, ke bandara tersebut bisa dijalankan mulai November mendatang.
Penerbangan ke Ocho Rios (Bandara Internasinoal Ian Fleming) akan menjadi penerbangan internasional ketiga ke Jamaika, yang dioperasikan oleh anak perusahaan American Airlines, American Eagle. Sebelumnya, maskapai telah lebih dahulu terbang ke Montego Bay dan Kingston, ibu kota Jamaika.
Sebagaimana banyak wilayah lainnya di Jamaika, Ocho Rios menawarkan wisata pantainya yang terkenal serta menjadi salah satu tujuan favorit kapal pesiar.
Lebih dari itu, seperti dilansir Simple Flying, Ocho Rios menawarkan berbagai wisata peninggalan Ian Fleming, pencipta karakter James Bond, mulai dari James Bond Beach dan tentu saja GoldenEye sebagai private villas, cottages, dan beach hut tempat Ian Fleming menulis 14 novel James Bond.
Mengingat tujuan ke Jamaika tersebut bukan sembarang bandara, banyak yang menyebut bahwa American Eagle akan mengoperasikan rute tersebut dengan nomor penerbangan AA4007. Namun, belum ada kabar lebih lanjut terkait ini.
Terlepas dari itu, andai teralisasi pada November mendatang, rute American Eagle Miami ke Ocho Rios atau Bandara Internasional Ian Fleming adalah rute layanan penerbangan terjadwal pertama dari Amerika Serikat sekaligus layana penerbangan jet terjadwal pertama.
Meski berstatus sebagai bandara internasional, kondisi Bandara Internasional Ian Fleming bisa dibilang seadanya. Bandara itu diketahui hanya memiliki satu runway dengan panjang 1.454m dan lebar 24m,. Namun, itu cukup untuk didarati pesawat turboprop dan bizjet.
Dikutip dari Caribpress, Bandara Ian Fleming sebelumnya dikenal sebagai Boscobel Aerodrome. Guna mendongkrak wisata, Boscobel Aerodrome kemudian berganti nama menjadi Bandara Internasional Ian Fleming pada tahun 2011 silam.
Tak tanggung-tanggung, ketika itu peresmian nama baru dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Jamaika, Bruce Golding, dan sejumlah menteri terkait, seperti menteri pariwisata, menteri perhubungan, dan menteri telekomunikasi. Turut hadir juga keponakan Ian Fleming, Lucy Fleming, sebagai perwakilan dari keluarga.
Ian Fleming pertama kali mengunjungi Jamaika pada tahun 1942, dalam tugasnya sebagai agen intelijen. Tak lama setelah itu, ia membeli properti yang kemudian dijulikinya sebaga GoldenEye.
Baca juga: Courchevel, Bandara Ekstrem di Adegan James Bond “Tomorrow Never Dies”
Ketenangan serta kenyamanan resort dan sekitarnya membuat imajinasi Ian Fleming meluncur deras hingga melahirkan 14 novel terkenal James Bond. Lucy Fleming bahkan mengklaim Ian Fleming tak akan pernah menciptakan novel tersebut andai ia tak ke GoldeEye.
GoldenEye saat ini menjadi resort eksklusif yang dimiliki oleh pendiri Island Records, Chris Blackwell, yang dikenal karena memperkenalkan maestro musik reggae, Bob Marley, ke dunia.