Monday, November 25, 2024
HomeBus AKAPAlas Roban, Jalur Tengkorak Penuh Mistis di Jawa Tengah

Alas Roban, Jalur Tengkorak Penuh Mistis di Jawa Tengah

Di jalur selatan Jawa, khususnya pada lintasan Garut dan Tasikmalaya dikenal wilayah yang tergolong curam dan berkelok-kelok tajam. Yang dimaksud adalah jalur Nagreg, karena kerap ada kecelakaan, lantas jalur ini identik dengan kesan angker dan berbau mistis. Nah, di jalur utara Jawa, persisnya bila melintasi Pantura ada yang disebut sebagai Alas Roban.  Jalur ini berada di lingkar Kecamatan Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang juga terkenal dengan kesan mistis.

Baca juga: Jalur Nagreg – Meski Banyak Isu Gaib , Tetap Favorit Saat Musim Mudik

Jalur Alas Roban sendiri memiliki jalan curam berkelok dengan kanan kirinya ditumbuhi pepohonan jati berukuran besar dan tinggi yang akan membuat siapapun merinding saat melintas di sana. Apalagi jalur ini memiliki penerangan yang kurang, sehingga pada malam hari akan membuatnya semakin seram.

Tikungan tajam di Alas Roban

Keangkeran lainnya di jalur Alas Roban ini banyak kejadian tidak lazim dan banyaknya kecelakaan. Bahkan banyak kejadian mistis yang sulit dijelaskan dengan logika. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, jalan ini dibangun pada masa penjajahan VOC dengan nama De Grote Postweg.

Kehadirannya untuk memanfaatkan hutan belantara Alas Roban untuk dijadikan sebagai sarana yang menghubungkan perekonomian antara kota maju dengan kota terpencil di wilayah Jawa Tengah. Karena beratnya pekerjaan tersebut, akhirnya banyak korban berjatuhan. Bahkan mayat-mayat mereka dibuang begitu saja di pinggir jalan. Selain itu, pembangunan jalan juga berdampak pada rusaknya pohon-pohon di Alas Roban.

Pembuatan jalan tersebut merupakan gagasan dari Heman Williem Deandles dengan mempekerjakan pribumi secara paksa sekitar tahun 1808. Memang cukup menyeramkan dan ditambah jalan yang curam, sehingga pengemudi baik bus atau kendaraan pribadi yang melaluinya harus dalam kondisi yang baik dan peringatan hati-hati sangatlah wajar.

Bila mengantuk atau kelelahan baiknya berhenti sebelum melalui jalan ini. Sebab ada cerita dimana makhluk halus penunggu hutan senang menumpang dengan pengemudi yang kelelahan dan menyesatkan mereka ke daerah yang tak terpipkirkan. Karena sangat sepi, disekitar Alas Roban sendiri sering terjadi tindakan kriminal seperti begal.

Selain itu di malam hari sering kali kabut turun menyelimuti jalan dan mengganggu pengemudi sehingga menyulitkan jarak pandang. Sehingga banyak yang mengatakan baiknya saat melalui jalur ini jangan malam hari. Banyak rumor yang beredar seputar misteri Alas Roban, salah satu yang populer adalah cerita Alas Roban sebagai tempat pembuangan mayat.

Hal ini dilatarbelakangi oleh tragedi petrus atau penembakan misterius yang terjadi pada era 1980-an. Mayat-mayat yang jadi korban petrus tersebut, kemudian dibuang di daerah hutan Alas Roban. Tempat yang sepi dan jarang dilalui, membuat orang-orang tak mengetahui siapa yang membuang mayat-mayat itu.

Konon, ada sebuah cerita yang menyebut jika mayat-mayat yang dibuang di Alas Roban dengan segera lenyap. Dugaan jika mayat tersebut dimakan hewan buas, namun ada juga rumor jika mayat itu diambil oleh makhluk misterius. Katanya, mayat-mayat inipun sering bergentayangan menampakkan diri di depan orang-orang yang melewati hutan ini.

Pernah ada kejadian yang cukup aneh beberapa tahun silam. Tepatnya pada tahun 2012 lalu, ada sebuah kejadian mistis yang menimpa bus dan truk. Kedua kendaraan tersebut tiba-tiba ada di tengah hutan jati.

Hutan ini berada di daerah Blora, Jawa Tengah, kedua kendaraan itu awalnya ada di jalur Pantura. Untuk menghindari macet, sopir lalu berinisiatif untuk mencari jalur alternatif. Dia merasa berada di jalan Pantura meski mengambil jalan alternatif. Ternyata itu hanya perasan sopir saja.

Soalnya dia malah mengarah ke Kabupaten Blora dan masuk ke area hutan jati. Sopir dan kernet bus baru menyadari posisi mereka setelah mesin tiba-tiba mati. Mereka mengira masih ada di jalan raya, padahal ia di tengah hutan jati yang gelap. Selain itu ada suara benturan yang terdengar. Semenjak peristiwa ini beberapa orang mencurigai adanya mesin waktu di wilayah hutan jati ini.

Baca juga: Secercah Cerita di Balik Jembatan Cincin Yang Melegenda

Kini kondisi jalur pantura Alas Roban sudah terbagi tiga jalur dan sedikit mengurangi kerawanan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Jalur Alas Roban sendiri juga memiliki julukan jalur tengkorak yang disematkan oleh para pengemudi yang melintasinya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru