Hari Senin merupakan hari pertama kerja setelah menghabiskan akhir pekan. Biasanya di setiap hari Senin, para pekerja yang menggunakan transportasi umum lebih padat dan bahkan banyak diantara mereka memaksa masuk ke dalam angkutan umum demi tidak terlambat tiba di tempat kerja.
Baca juga: Dramatis! Kepala Pria ini Tersangkut di Celah Peron Stasiun
Moda terpadat dan cepat tanpa hambatan adalah kereta api, selain memudahkan, daya angkutnya pun cukup banyak. Namun pada Senin (8/4/2019) kemarin seorang wanita terjatuh dari MRT Singapura (SMRT) dan kakinya terperosok di celah peron di Stasiun Buona Vista, Singapura.
Insiden tersebut terjadi pukul 08.45 pagi waktu setempat dimana kereta menuju HarbourFront. Sebuah postingan di Facebook dengan pengguna bernama Brandon Wong mengatakan, Senin pagi itu, kereta sangat penuh dan penumpang bergegas keluar dari kereta.
Kemudian seorang wanita terjatuh setelah didorong penumpang lain serta membuat kakinya terjebak diantara kereta dan peron dari lutut kebawah. Wong yang melihat kejadian itu bergegas membantu bersama staf SMRT untuk mengangkat kaki wanita tersebut agar keluar dari celah.
Atas insiden ini, Wakil Presiden Corporate Communication SMRT Margaret Teo mengatakan, pihaknya mengaktifkan fitur berhenti darurat di peron sebelum staf stasiun dan penumpang lain membantu wanita itu. Untungnya petugas dan penumpang lain cukup cepat tanggap dan wanita itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
“Tim perawatan kami mengobatin dia dan kami berharap dia pulih dengan cepat,” kata Teo yang dikutip KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (8/4/2019).
Dia menambahkan bahwa insiden itu menyebabkan keterlambatan sepuluh menit dalam layanan kereta api. Penumpang diberitahu tentang penundaan layanan melalui pengumuman di kereta dan stasiun.
Dalam posting Facebook-nya, Wong mendesak kereta komuter untuk membantu orang lain yang membutuhkan dan bersimpati dengan mereka, daripada hanya “berdiri di sekitar mengambil foto dan video“. Dia juga menyarankan bahwa SMRT harus bekerja pada waktu tanggap darurat stafnya dan melatih mereka lebih sering tentang bagaimana melakukan pertolongan pertama.
“Kaki wanita itu tertangkap pukul 08.45 pagi, staf SMRT pertama di tempat kejadian tiba 45 detik kemudian, yang kedua lebih dari satu menit kemudian. Saya mengerti bahwa kerumunan pagi di Buona Vista dapat menjadi sangat tidak terkendali, tetapi harus ada lebih banyak urgensi. Selain itu, pembicaraan tentang ambulan bahkan tidak dimulai sampai lebih dari 10 menit kemudian. Menurut saya, itu terlalu lambat,” tulisnya di akun Facebook.
Ketika Wong memperhatikan bahwa wanita itu tidak berdaya, dia memegang tangannya untuk meyakinkannya bahwa kereta telah dihentikan secara manual dan bahwa mereka akan membantunya mengeluarkan kakinya dari celah. Dia mengatakan bahwa seorang mahasiswa kedokteran akhirnya melangkah maju untuk membantu sekitar pukul 09.00 pagi.
Baca juga: Pemuda Loncat ke Rel, Aktivitas di Stasiun Bawah Tanah Kanada Berhenti Sementara
Posting Facebook-nya membuat pengguna terbagi, dengan beberapa mempertanyakan kritiknya atas staf SMRT di komentar. “45 detik sudah cukup cepat, kecuali staf MRT hanya berdiri 20 meter jauhnya,” ujar seorang warganet bernama Shamsul.
Yang lain memuji dia karena perhatiannya. “Terima kasih banyak atas pemikiranmu yang cepat, anak muda. Bisa jadi itu ibu atau saudara perempuan atau anak perempuan,” tulis warganet lain.