Kebanyakan armada lokomotif yang dioperasikan PT KAI adalah buatan Amerika Serikat, dan lantaran di negara asalnya cenderung dingin, maka lokomotif PT KAI seperti lansiran General Electric Transportation tidak dibekali pendingin ruangan alias tidak ber-AC. Tiadanya AC (Air Conditioner) pada kabin masinis di lokomotif tentu menjadi ‘derita’ tersendiri, pasalnya cuaca dan hawa panas dari mesin lokomotif kerap mendera yang menjadikan fisik masinis lekas lelah.
Dan setelah bertahun-tahun, baru kali ini mulai dirintis penggunaan AC pada kompartemen masinis di lokomotif. Persisnya penggunaan AC dalam lokomotif ditandai dengan peresmian pengoperasian lokomotif CC203 95 04 oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Stasiun Bandung, Sabtu, 6 April 2019.
Lokomotif CC203 95 04 memang menjadi asset Depo Induk Bandung. Lokomotif diesel listrik ini telah dilengkapi pendingin ruangan (AC). Melalui Balai Yasa Yogyakarta, KAI melakukan modifikasi kabin lokomotif sehingga kini memiliki AC. AC yang dipasang memiliki kapasitas pendinginan ± 8.000 Kcal dan daya ± 3.000 watt yang mampu menahan hawa panas dari cuaca dan mesin lokomotif.
Dikutip dari siaran pers PT KAI, AC pada lokomotif ini merupakan produk dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 57,69 persen. Lokomotif ber-AC ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi masinis sehingga lebih berkonsentrasi dalam bertugas.
Selain itu, kabin ber-AC ini juga penting untuk keselamatan masinis untuk memberikan kesejukan di dalam kabin selama berdinas. Sebelumnya acap kali terlihat masinis hanya menggunakan kipas angin kecil yang kurang layak dari segi kenyamanan. Karena ‘gerah,’ tak jarang masinis harus membuka jendela kabin lokomotif sehingga rawan terkena pelemparan batu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: General Electric CC206, Generasi Lokomotif Termodern PT KAI
Tak semua lokomotif PT KAI tanpa AC, kebanyakan yang belum menggunaan AC adalah yang sudah beroperasi 24 tahun. Dari jumlah 251 lokomotif seri CC 201, CC 202, CC 203, dan CC 204 yang dimiliki PT KAI, saat ini sudah terpasang AC pada 17 lokomotif dari program tahun 2019 sebanyak 28 Lokomotif. Selanjutnya KAI merencanakan pemasangan AC pada seluruh armada lokomotif.
Sekilas tentang lokomotif CC203, dari spesifikasinya mempunyai bobot kosong 78 ton dan bobot penuh 84 ton. Dengan kapasitas bahan bakar (solar) maksimum 3.028 liter, lokomitif ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 120 km per jam.