Monday, November 25, 2024
HomeDestinasiAisha Al Mansouri, "Menerbangkan Airbus A380 Terasa Mudah dan Menyenangkan"

Aisha Al Mansouri, “Menerbangkan Airbus A380 Terasa Mudah dan Menyenangkan”

Tak sedikit wanita yang kini berprofesi sebagai penerbang, baik pada penerbangan sipil maupun militer sekalipun. Namun, diantara ribuan penerbang wanita di seluruh dunia, mungkin Aisha Al Mansouri menjadi sosok yang beruntung, pasalnya wanita Arab asal Uni Emirat Arab ini telah dipercaya menerbangkan pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini, Airbus A380.

Baca juga: Delta Airlines Punya Pilot Sepasang Ibu dan Anak

KabarPenumpang.com merangkum dari gulfnews.com (19/4/2019), Aisha Al Mansouri menjadi menjadi pilot Airbus A380 di maskapai Etihad. Mungkin sebagian dari Anda akan heran bagaimana seorang wanita bisa menerbangkan pesawat dengan bobot 560 ton tersebut.

Usut punya usut, Aisha Al Mansouri ternyata bukan pilot biasa melainkan seorang perwira pertama atau kopilot di Etihad Airways. Sebelum menerbangkan A380, semua berawal dari saudara perempuannya yang lebih dahulu menjadi pilot dan mengajak Aisha ke pertunjukkan udara di Al Ain.

“Saat mengunjungi acara itu ada beberapa orang yang bekerja di sana yang mengatakan kepada saya bahwa program kadet nasional dibuka di Etihad, jadi saya melihat ke dalam program dan memutuskan untuk bergabung, dan dalam delapan bulan saya dipekerjakan,” ujarnya.

Dia mengatakan penerbangan pertamanya di tempat kerja adalah dengan Airbus A320 dengan tujuan Ammam, Yordania. Aisha sendiri mengaku dirinya memiliki perasaan yang berbeda, padahal pengalaman pelatihan terbangnya cukup banyak salah satunya menerbangkan Cessna 172.

Aisha menerbangkan A320 selama lima tahun sebelum akhirnya menerbangkan pesawat yang lebih besar yakni A330 hingga yang terbesar A380. Dia mengatakan banyak pengalaman dalam menerbangakan burung besi berukuran besar tersebut.

“Saya saat ini menerbangkan penerbangan jarak menengah dan jauh menggunakan A380,  seperti ke Sydney, New York City, Paris dan London. Ketika saya mulai dengan A380 saya kagum dengan ukurannya. Saya berlatih sebelumnya dalam sebuah simulator, tetapi begitu Anda melihat sendiri pesawat itu dari dekat, Anda menyadari ukurannya seperti menerbangkan sebuah bangunan kecil,” kata dia.

Dia menambahkan, saat menerbangkan A380 sama seperti A320 karena bereaksi sangat baik dan sangat menyenangkan untuk diterbangkan. Bahkan dia mengaku pekerjaannya sebagai pilot lebih seperti gaya hidup dibandingkan kerja. Sebab sebagai seorang pilot harus bisa mengatur dan menangani semua dari penerbangan jarak jauh hinga zona waktu berbeda yang mengikutinya.

“Hal yang saya coba berkonsentrasi sebelum saya memiliki penerbangan panjang adalah untuk memastikan bahwa saya cukup istirahat, itu hal yang paling penting bagi saya. Penerbangan malam biasanya yang sulit, misalnya jika saya harus terbang jam 3 pagi saya harus tidur pagi atau siang hari,” tambah Aisha.

Bahkan perempuan yang satu ini memiliki waktu-waktu favorit saat menerbangkan pesawat yakni saat lepas landas dan mendarat. Dimana saat melakukan lepas landas dan mendarat dirinya menggunakan manual bukan otomatis.

“Tidak masalah ke tujuan mana saya terbang, bagian yang paling menyenangkan adalah menerbangkan pesawat. Momen favorit saya adalah saat lepas landas dan mendarat. Memiliki semua teknologi canggih sangat bagus untuk hal-hal seperti navigasi dan pemecahan masalah, tetapi ketika tiba saatnya lepas landas dan mendarat, saya suka memiliki pendekatan manual langsung,” jelasnya.

Aisha sendiri mengakui dirinya sangat senang menjadi contoh positif bagi wanita dan gadis muda lainnya.

Baca juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot

“Wanita bisa menjadi apa pun yang mereka inginkan, itulah yang saya pikir contoh saya tunjukkan. Semua wanita harus mengikuti jalur karier yang menginspirasi dan membuat mereka bahagia. Di dalam UEA, semua bidang dapat diakses selama Anda benar-benar menginginkannya, dan jadi jika ada wanita di luar sana yang percaya bahwa ia mampu menjadi pilot dan memiliki keterampilan yang diperlukan, maka lakukanlah,” ungkap Aisha.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru