Tentu Anda masih ingat dengan insiden penyerangan cyber yang dilakukan oleh hacker terhadap raksasa manufaktur yang bermarkas di Leiden, Belanda, Airbus. Nah, baru-baru ini tersiar kabar bahwa yang menjadi dalang dari aksi peretasan sistem informasi Bisnis Pesawat Komersial Airbus adalah hacker asal Negeri Tirai Bambu, Cina. Kendati belum terbukti kebenarannya, namun sejumlah pihak telah mengerucutkan tuduhannya tersebut.
Baca Juga: Gawat! Akses Data Divisi Pesawat Komersial Airbus Berhasil Diretas
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman mirror.co.uk (5/2/2019), pihak Airbus sendiri hingga saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mencari tahu siapa dalang di balik insiden serangan cyber ini, dan untuk memahami modus operandi dari hacker ini.
“Kami tengah menyelidiki apakah ada data spesifik yang ditargetkan oleh si hacker,” tutur salah satu juru bicara dari Airbus.
“Kami juga tidak bisa memungkiri bahwa hacker ini telah memperoleh akses ke beberapa data pribadi, terutama kontak para profesional dan rincian indentifikasi TI,” lanjutnya.
Kendati begitu, pihak Airbus masih berpegangan bahwa insiden serangan cyber ini tidak berdampak pada kegiatan komersialnya. Menanggapi insiden ini, pihak Airbus mengumumkan akan memperkuat langkah-langkah keamanan yang ada.
Sementara itu, menurut media asal Perancis yang diketahui dekat dengan Airbus, Challenges, para hacker ini yang beroperasi di Cina ini merupakan orang-orang yang menargetkan sistem informasi milik Airbus. Muncul juga spekulasi bahwa kelompok peretas APT10 lah yang ada di balik aksi peretasan ini.
Upaya peretasan diyakini sebagai salah satu upaya untuk mencoba dan mendapatkan akses ke dokumen teknis yang berkaitan dengan pesawat Eropa.
“Pola serangannya sangat dekat dengan kelompok APT10, atau mungkin bahkan lebih kompleks dan canggih daripada apa yang kami amati sejauh ini,” tutur pihak Airbus.
Baca Juga: CRAIC CR929, Kolaborasi Rusia dan Cina di Pasar Pesawat Wide-Body
Dengan dibongkarnya hipotesa dari insiden serangan cyber terhadap pihak Airbus, dimana nama Cina disudutkan oleh sejumlah pihak, maka tidak menutup kemungkinan juga jika insiden ini akan berdampak pada program kerja sama yang terjalin antara pihak Cina dan Rusia dalam pengembangan pesawat CRAIC CR929.
Atau lebih parahnya lagi, mungkinkah Cina meniru konsep pesawat wide-body yang dibangun oleh Airbus?