Maskapai penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) yang berbasis di Mumbai, India, GoAir, mengumumkan pihaknya akan mengurangi jadwal penerbangan hingga 9 Maret mendatang. Hal itu dikarenakan Airbus, selaku produsen pesawat, dan Pratt & Whitney selaku pembuat mesin pesawat A320 dan A320 Neo memaksa mereka untuk ‘mengandangkan’ beberapa armadanya.
Baca juga: Ada Masalah di Mesin, GoAir Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat
Dikandangkannya beberapa armada Airbus oleh maskapai yang berbasis di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji itu dikarenakan pesawat-pesawat tersebut sudah melewati 3.000 jam terbang. Oleh karenanya, sesuai prosedur, pesawat-pesawat itu harus melakukan pengecekan berkala terlebih dahulu.
Celakanya, pihak Airbus dan Pratt & Whitney, mengabarkan bahwa mereka kemungkinan besar akan mengalami keterlambatan dalam pengiriman pesawat baru dan mesin pesawat. Selain itu, tidak adanya mesin cadangan juga semakin memperburuk keadaan.
Imbasnya, meskipun GoAir belum merilis berapa penerbangan yang akan dikurangi, menurut sebuah sumber, mereka diyakini akan mengurangi hingga 20-30 penerbangan dalam sehari, mengingat, GoAir banyak menggunakan pesawat-pesawat buatan Airbus.
“Dalam empat minggu terakhir, kami telah ‘mengandangkan’ beberapa pesawat yang telah mendukung operasi armada kami saat ini. Dan sekarang, kami telah diberitahu oleh mitra bisnis kami Airbus dan Pratt & Whitney tentang ketidakmampuan mereka untuk mengirimkan pesawat yang sebelumnya dijanjikan dan mesin hingga 9 Maret mendatang,” kata juru bicara GoAir, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman business-standard.com, Jum’at (24/1).
“Kami telah melakukan penangguhan penerbangan sedini mungkin untuk meminimalkan ketidaknyamanan bagi pelanggan yang merupakan fokus perhatian utama kami. Kami berharap – dengan dukungan Airbus dan Pratt & Whitney – untuk memulihkan kembali penerbangan ini dan dapat segera beroperasi,” kata GoAir.
Di tempat terpisah, dalam sebuah pernyataan, Airbus mengatakan, “GoAir adalah pelanggan Airbus yang berharga dan kami bangga dengan hubungan kami. Airbus mendukung pembuat mesin (Pratt & Whitney) untuk menyegerakan jadwal pengiriman mesin dan mendukung kelancaran operasional GoAir.”
Baca juga: Ternyata Penerbangan (Rute) Terpendek Airbus A320 Ada di Indonesia
GoAir sendiri tercatat memiliki 56 armada pesawat Airbus A320, termasuk 40 A320Neo. Saat ini, tujuh pesawat di antaranya sudah tidak beroperasi guna melakukan uji berkala sesuai prosedur yang berlaku. Dengan armada-armada tersebut, maskapai tersebut melayani hampir 320 penerbangan dalam sehari dan menjangkau hingga 22 kota.
Inspeksi atau uji berkala sebetulnya diperintahkan pada bulan Desember lalu. Namun, karena pengiriman mesin mengalami keterlambatan, akhrinya GoAir kembali menerbangkan pesawat yang ada.