Ada banyak orang di luar sana yang beranggapan bahwa dengan diberhentikannya proses produksi dari Airbus A380, maka pesawat yang masuk ke dalam jenis super-jumbo jet ini tidak akan terlihat lagi di udara. Namun anggapan tersebut salah, karena pada hari Rabu (20/3/2019) kemarin, All Nippon Airways (ANA) baru saja kedatangan A380 pertama mereka yang rencananya akan memasuki masa operasi pada tahun 2019 mendatang.
Baca juga: Lufthansa Berencana Jual Enam Unit A380, Airbus Siap Beli!
Dengan bergabungnya Airbus A380 ke dalam tubuh ANA, maka hal ini seolah membangkitkan kepercayaan diri dari Airbus untuk kembali meninjau kelanjutan dari pesawat jet komersial terbesar di dunia ini. KabarPenumpang.com mengutip dari laman simpleflying.com (25/3/2019), Presiden dari ANA, Shinya Katanozaka berkelakar bahwa pihaknya hanya akan menggunakan A380 dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
Sebenarnya, bercandaan dari Shinya Katanozaka tersebut tidaklah benar, karena ‘umur’ dari suatu pesawat bergantung terhadap pihak maskapainya masing-masing. Dalam artian, jika pihak maskapai masih nyaman terhadap satu pesawat yang sudah tua sekalipun, ya mereka akan tetap mempertahankannya – walaupun biaya pengoperasiannya secara keseluruhan bisa jadi lebih tinggi ketimbang membeli satu armada baru.
Dalam sebuah konferensi pers, pihak Airbus mengatakan: “Airbus A380 akan terbang selama bertahun-tahun dan kami, tentu saja, akan terus sepenuhnya mendukung para operator tersebut,”
Dukungan yang diberikan Airbus terhadap operator A380 meliputi suku cadang, perbaikan, dan maintenance lainnya. Selain itu, pihak Airbus juga mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan keandalan dari A380 – alih-alih membiarkan dapur dari A380 tidak ngebul. Menurut simpleflying.com, sebanyak 2000 parameter dari A380 terus diperhatikan dan tidak menutup kemungkinan akan ditingkatkan sehingga A380 bisa comeback di masa yang akan datang.
Sadar bahwa sejumlah maskapai telah menghentikan pengoperasian dari A380 yang dilaterbelakangi oleh masalah finansial (biaya pengoperasian, load factor, dan lain-lain), Airbus masih tetap mempromosikan A380 dengan cara memberikan penawaran khusus terhadap calon pembeli.
Baca Juga: Dinilai Kurang Efisien, Akankah Airbus A380 Berjaya 20 Tahun Mendatang?
Pihak Airbus memang tidak merinci apakah yang dimaksud dengan penawaran khusus tersebut, namun itu bisa saja mencakup penyediaan suku cadang, yang bisa juga merambah sampai urusan maintenance.
Bahkan, pada artikel sebelumnya, sejumlah pengamat menyatakan bahwa Airbus A380 akan lebih cocok untuk dioperasikan di masa yang akan datang – bukan masa sekarang. Jadi, inikah salah satu variabel yang menunjukkan kebangkitan A380 setelah mengalami keterpurukan?