Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanAirbus A380 Bakal Terbang Pakai Mesin Baling-baling, Diklaim Lebih Irit

Airbus A380 Bakal Terbang Pakai Mesin Baling-baling, Diklaim Lebih Irit

Berakhirnya sepak terjang di pasar komersial bukan berarti Airbus A380 akan hilang dari langit selamanya dalam waktu dekat. Justru sebaliknya, akan semakin terbang sebagai Flightlab, salah satunya dalam program RISE CFM. Sebagai bagian dari program tersebut, dalam waktu dekat, CFM dan Airbus sepakat untuk menerbangkan A380 menggunakan mesin baling-baling (rotor terbuka).

Baca juga: Airbus Gandeng CFM Internasional, Uji Coba Mesin Berbahan Bakar Hidrogen di Pesawat A380

Mesin yang menjadi bukti nyata sumbangsih program RISE CFM dalam mewujudkan industri dirgantara yang lebih ramah llingkungan pada 2030 dan puncaknya mencapai bebas emisi karbon pada tahun 2050 itu, dinilai 20 persen lebih hemat bahan bakar dibanding mesin narrowbody yang ada saat ini.

Bila segalanya sesuai rencana, tes mesin demonstrasi baling-baling (rotor terbuka) itu akan dilakukan dari fasilitas Airbus di Toulouse, menggunakan Flightlab A380 (MSN1).

Sebelum dilakukan uji terbang, CFM, yang notabene merupakan perusahaan patungan antara GE Aviation dan Safran, terlebih dahulu melakukan uji darat dan uji terbang perdana di pusat R&D GE di Victorville, California, Amerika Serikat (AS).

“Teknologi propulsi baru akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan nol bersih penerbangan (bebas emisi karbon), bersama dengan desain pesawat baru dan sumber energi berkelanjutan,” kata Sabine Klauke, CTO Airbus.

“Dengan mengevaluasi, mematangkan, dan memvalidasi arsitektur mesin kipas terbuka (mesin baling-baling) menggunakan demonstrasi uji terbang khusus, kami secara kolaboratif membuat kontribusi signifikan lainnya untuk kemajuan batu bata teknologi yang akan memungkinkan kami mencapai target dekarbonisasi di seluruh industri kami,” tambahnya.

Tujuan dari uji terbang Flightlab A380 menggunakan mesin baling-baling tersebut adalah untuk meningkatkan berbagai pemahaman tim ahli terhadap kinerja antara sayap dan mesin. Selain itu, target dari uji mesin demonstrasi rotor terbuka itu juga untuk mengetahui aerodinamis serta efisiensi pesawat.

Tak lupa, tim CFM dan Airbus juga mengamati seberapa efektif dan bermanfaat kinerja desain mesin demonstrasi rotor terbuka atau mesin baling-baling ini.

Baca juga: Mantap, Airbus A380 Sukses Terbang Pakai Bahan Bakar Minyak Goreng Bekas

“Program CFM RISE adalah tentang mendorong perkembangan teknologi, mendefinisikan ulang seni dari kemungkinan, dan membantu mencapai pertumbuhan jangka panjang yang lebih berkelanjutan untuk industri kami,” jelas CEO CFM, Gael Meheust, seperti dikutip dari Flight Global.

CFM dan Airbus sebelumnya juga terlibat dalam proyek bebas emisi karbon. Pada Februari lalu, Airbus resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan CFM International untuk menguji coba mesin berbahan bakar hydrogen, juga menggunakan Flightlab A380. Ini dilakukan sebagai upaya nyata merealisasikan target nol emisi Airbus pada tahun 2035 mendatang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru